KabarBaik.co – Ribuan masyarakat Nahdliyin menghadiri Mujahadah Kubro di Pantai Mustika, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Kamis (26/6). Kegiatan tersebut digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyuwangi dalam rangka memperingati tahun baru hijriyah.
Selain dihadiri masyarakat, Mujahadah itu turut dihadiri para ulama diantaranya Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Abdul Matin Jawahir dari PP. Sunan Bejagung, Tuban.
Kemudian KH. Hisyam Syafaat (PP. Darussalam, Tegalsari), KH. Hasan Toha Al-Hafidz (PP. Darul Magfur Al-Khotibi, Srono), KH. Burhan Al-Banani (PP. Baitul Magfiroh, Cluring), KH. Habib Abdurrahman (Kalibaru) dan lain sebagainya.
Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi KH. Masykur Ali mengatakan tahun baru hijriyah ini jadi momentum kebangkitan NU Banyuwangi dalam mengisi abad kedua Nahdlatul Ulama.
Oleh karenanya melalui Mujahadah Kubro para ulam dan masyarakat bersama-sama berkumpul memanjatkan doa.
“Mari kita bersama-sama untuk bermujahadah, memohon rahmat Gusti Allah,” ungkapnya.
Kiai Masykur meyakini, Banyuwangi yang berada di ujung timur Jawa memiliki makna simbolik yang kuat dalam jalan kesejarahan NU, maupun bangsa Indonesia.
“Jika NU di Banyuwangi maju, maka NU di Jawa pun akan maju. Otomatis NU di Indonesia akan semakin maju,” tegas pengasuh PP. Ibnu Sina, Genteng itu.
Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi Kiai Sunandi Zubaidi. Ia menyebutkan bahwa mujahadah kubro tersebut memiliki sejumlah agenda. Di antaranya adalah melakukan konsolidasi organisasi. Dengan terkonsolidasi dengan baik, maka NU Banyuwangi akan maju.
“Alhamdulillah, semua MWC NU dari 25 kecamatan terkonfirmasi hadir. Setidaknya ada 800 mobil yang tercatat dengan jumlah jamaah mencapai lima ribu,” ungkap pengasuh PP. Al-Kalam, Blimbingsari itu.
Kekompakan tersebut, imbuh Kiai Sunandi, terlihat semakin solid tatkala diguyur hujan lebat. Jamaah tak beranjak. Acara pun tetap berlangsung dengan khidmat.
“Kita sama-sama kembloh, kehujanan, untuk bersama-sama menyongsong rahmat Allah SWT,” imbuhnya.
