KabarBaik.co – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dan Wabup Nurul Azizah menghadiri syukuran wiwit massal panen raya di halaman gubug tani, Dusun Kendal, Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Senin (30/6). Acara ini diselenggarakan Kelompok Tani Sumber Makmur dan Sub P3A Tirto Mulyo Dusun Kendal Desa Sidodadi, dengan Ketua Poktan Sumber Makmur, Bapak Suwarno.
Tradisi syukuran wiwit massal ini merupakan kegiatan yang diadakan minimal dua kali dalam setahun oleh para petani di Dusun Kendal, Desa Sidodadi, yang dikenal sebagai ikon pertanian di Kecamatan Sukosewu. Dalam acara ini, perwakilan dari berbagai perusahaan obat-obatan pertanian juga turut hadir.
Kepala Desa Sidodadi menyampaikan rasa syukurnya atas panen raya di wilayahnya yang mencakup 333 hektare, dengan 80 hektare di antaranya merupakan irigasi yang dikelola Kelompok Tani Sumber Makmur. Ia juga mengungkapkan kegembiraannya atas harga gabah yang mencapai Rp 6.900 per kilogram untuk harga lepas kombi. “Harga setinggi ini baru kali ini terjadi,” ujarnya.
Kepala Desa mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati dan Wabup Bojonegoro serta mengajak seluruh warga untuk semakin kompak dan bergotong royong agar hasil panen dapat maksimal.
Bupati mengawali sambutannya dengan menjelaskan makna “wiwitan” atau mengawali panen, sebagai bentuk syukur atas karunia Tuhan. Wahono menyoroti kekayaan budaya Indonesia, khususnya adat bersyukur saat tanaman menghasilkan panen yang baik. Bupati dan Wabup memiliki target besar menjadikan Bojonegoro sebagai produsen pertanian nomor dua di Jawa Timur tahun depan.
Saat ini, Bojonegoro berada di posisi ketiga di bawah Lamongan (nomor 1) dan Ngawi (nomor 2). Wahono juga menanggapi beberapa permasalahan yang kerap dihadapi petani, seperti masalah pupuk dan ketersediaan alat kombi. Ia menyarankan agar kelompok tani dapat mengajukan proposal ke Dinas Pertanian Bojonegoro untuk mendapatkan bantuan kerjasama terkait masalah kombi.
Menurut Wahono, pertanian menjadi skala prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Targetnya adalah menjadikan Bojonegoro sebagai lumbung padi dengan hasil panen yang maksimal. “Jika ada kendala, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro hadir dan siap menjadi solusi. Tahun depan punya target nomor dua di Jawa Timur, mari bersama-sama kita usahakan,” tegas Bupati.
Acara dilanjutkan dengan metik/wiwit panen oleh Bupati dan Wabup. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan semangat gotong royong masyarakat, diharapkan hasil pertanian akan terus meningkat, membawa kesejahteraan yang lebih besar bagi para petani dan seluruh masyarakat Bojonegoro. Panen raya ini bukan hanya sekedar perayaan, melainkan juga simbol harapan akan masa depan pertanian yang lebih makmur. (*)