KabarBaik.co – Petirtaan kuno Sumberbeji di Desa Kesamben, Ngoro, Jombang, dinilai tidak berdiri sendiri. Situs bersejarah itu diduga berkaitan dengan bangunan penting lain seperti candi atau bahkan kedaton pada era Majapahit.
Dugaan ini disampaikan pemerhati sejarah asal Jombang Arif Yulianto. Arif menyebut secara geografis lokasi Petirtaan Sumberbeji berada di antara dua titik penting yakni Candi Rimbi di Kecamatan Bareng serta Dusun Kedaton di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek.
“Candi Rimbi ada di selatan Situs Sumberbeji. Dusun Kedaton ada di sebelah utara,” ujar Arif kepada wartawan, Sabtu (29/11).
Arif menambahkan sejumlah narasi sejarah menyebut Candi Rimbi merupakan tempat pendarmaan Tribuana Tunggadewi, Ratu Agung Majapahit yang bergelar Bhre Kahuripan.
Menurut Arif, kawasan Dusun Kedaton juga menyimpan banyak artefak kuno. Pada sekitar 2016 dan beberapa tahun setelahnya, warga menemukan beragam benda diduga peninggalan Majapahit, mulai dari bata kuno, pecahan gerabah, hingga benda logam.
“Sebaran benda kuno di Dusun Kedaton sangat luar biasa, bahkan sampai ke Desa Sugihwaras yang berbatasan langsung,” ucapnya.
Selain temuan artefak, sedimen tanah di wilayah tersebut diketahui berlapis-lapis. Arif menduga adanya lapisan material gunung berapi yang terbawa aliran Kali Konto yang berhulu di Gunung Kelud.
Pegiat sejarah Jombang lainnya, Isma Hakim, berharap pemerintah lebih tanggap terkait potensi peninggalan Majapahit di Jombang, termasuk Petirtaan Sumberbeji dan kawasan Kedaton.
“Harusnya dilakukan riset mendalam. Agar bisa diketahui apakah ada hubungan antara Sumberbeji dengan toponim Kedaton,” kata Isma.
Isma mempertanyakan apakah Dusun Kedaton benar merupakan bekas keraton, dan jika iya, keraton apa yang pernah berdiri di sana.
“Apakah Keraton Kahuripan, Keraton Majapahit atau yang lain. Itu tergantung keseriusan pemerintah untuk mengungkapnya,” pungkas Isma. (*)






