PGN Optimalkan Infrastruktur Gas Bumi untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional Kuartal I 2025

oleh -369 Dilihat
IMG 20250430 WA0007
PGN memprioritaskan gas pipa untuk memenuhi kebutuhan industri strategis nasional.

KabarBaik.co – Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, mencatat kinerja operasional yang solid sepanjang Kuartal I 2025, di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi harga energi global. Dengan berkomitmen menjaga ketahanan energi nasional, PGN terus mengoptimalkan infrastruktur dan memastikan pasokan gas bumi yang andal.

Selama tiga bulan pertama 2025, PGN berhasil menyalurkan gas sebesar 861 BBTUD dan mentransmisikan 1.602 MMSCFD. Tingkat keandalan infrastruktur pun tetap terjaga pada angka 99,9 persen. Hal ini menjadi fondasi penting bagi layanan kepada lebih dari 820 ribu pelanggan di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 817.420 rumah tangga, 2.587 pelanggan kecil, serta 3.291 pelanggan industri dan komersial.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menyatakan bahwa periode ini menjadi momentum untuk memperkuat strategi di tengah transisi energi domestik.

“Kami terus fokus pada efisiensi, kesinambungan pasokan gas, dan percepatan proyek strategis seperti pengembangan jaringan gas rumah tangga dan infrastruktur LNG,” ujar Fajriyah dalam keterangan resmi, Rabu (30/4).

Sesuai kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), PGN memprioritaskan gas pipa untuk memenuhi kebutuhan industri strategis nasional. Namun, tantangan pasokan gas pipa akibat penurunan produksi di lapangan hulu Jawa dan Sumatera mendorong PGN untuk memaksimalkan pemanfaatan regasifikasi LNG. Fasilitas regasifikasi LNG di Lampung, Arun, dan Jawa Barat berperan penting dalam menjaga pasokan, khususnya untuk sektor kelistrikan dan pelanggan komersial non-HGBT.

Pada Kuartal I 2025, volume regasifikasi melalui Terminal Usage Agreement (TUA) FSRU Lampung meningkat menjadi 109 BBTUD, sementara fasilitas LNG Arun mencatat 128 BBTUD, dan FSRU Jawa Barat mencapai 294 BBTUD. Selain itu, PGN mencatat kontribusi dari segmen transportasi minyak sebesar 171.943 BOEPD, lifting migas sebesar 16.461 BOEPD, dan perdagangan LNG internasional sebesar 68 BBTUD.

Dari sisi keuangan, PGN membukukan pendapatan sebesar USD 967 juta, naik 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. EBITDA tercatat USD 205 juta, sementara laba bersih mencapai USD 62 juta. Kendati tekanan geopolitik, fluktuasi harga minyak, dan nilai tukar memengaruhi margin laba, perusahaan tetap mampu menjaga stabilitas melalui penguatan operasional dan efisiensi.

“Kami terus mempercepat proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar gas bumi dapat memberikan dampak luas bagi ekonomi nasional,” tambah Fajriyah.

Langkah strategis PGN juga didukung dengan penunjukan sebagai pemegang Hak Khusus Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam oleh BPH Migas.

Penunjukan ini membuka peluang pengembangan 16.000 sambungan rumah tangga, industri, dan komersial hingga 2027. “Kami berkomitmen menjalankan investasi strategis secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik sebagai penggerak ekonomi nasional,” tutup Fajriyah.

PGN terus menjajaki potensi sumber pasokan gas baru dan memperkuat komunikasi dengan Pemerintah, regulator, serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keandalan pasokan gas bumi, khususnya bagi sektor komersial dan industri domestik.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.