KabarBaik.co – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berlangsung khidmat di Islamic Center Surabaya, Selasa (24/9) malam. Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, serta diikuti sekitar 1.000 peserta dari jajaran Forkopimda Jatim, Kepala Perangkat Daerah, ASN Pemprov Jatim, Kafilah MTQ Nasional XXX Samarinda, hingga masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy Karyono mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW, yakni Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan kebenaran), dan Fathonah (bijaksana). “Rasulullah SAW merupakan teladan yang sempurna, dan keteladanan beliau tetap relevan untuk kita semua di era modern ini,” ungkapnya.
Adhy menambahkan bahwa momentum Maulid Nabi Muhammad SAW harus dimaknai lebih dari sekadar peringatan seremonial. Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran dan amanah. “Kita harus selalu mencontoh sifat Rasulullah, terutama dalam menjunjung tinggi kejujuran dan integritas,” katanya.
Acara ini juga diisi dengan tausiyah dari KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo. Dalam tausiyahnya, Gus Ali mengingatkan pentingnya mengikuti jejak perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam. Ia menekankan bahwa Maulid Nabi merupakan momen untuk memperdalam iman dan meningkatkan kesalehan pribadi serta sosial.
Selain peringatan Maulid Nabi, Pj. Gubernur Adhy juga memberikan apresiasi kepada Kafilah Jawa Timur yang sukses meraih prestasi dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 6-16 September lalu. Jawa Timur berhasil meraih juara umum ketiga, sebuah pencapaian yang membanggakan.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Jatim memberikan penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan kepada para pemenang. Peserta yang meraih juara pertama mendapatkan Rp75 juta, juara kedua Rp60 juta, dan juara ketiga Rp50 juta. Sementara itu, juara harapan satu hingga tiga masing-masing menerima Rp10 juta. “Ini bentuk apresiasi dari Pemprov Jatim untuk anak-anak kita yang telah berjuang membawa nama baik daerah,” ujar Adhy.
Selain itu, para pembina yang sukses mendampingi para peserta juga mendapatkan apresiasi berupa uang tunai antara Rp30 juta hingga Rp45,5 juta, tergantung pada peringkat yang dicapai anak asuhnya. Namun, Adhy menegaskan bahwa peserta dan pembina yang belum berhasil meraih juara pun akan tetap diberikan apresiasi. “Semua sudah berusaha maksimal, dan kami tetap menghargai perjuangan mereka,” tambahnya.
Adhy juga mengungkapkan bahwa Jawa Timur telah menyusun strategi untuk menghadapi MTQ Nasional di masa mendatang. Menurutnya, salah satu fokus utama adalah melakukan pembibitan qori’ dan qoriah terbaik dari tingkat kota dan kabupaten. “Mereka yang pernah menang tidak bisa ikut lagi, jadi kita harus mencari bibit baru untuk terus berprestasi,” jelasnya.
Pembinaan akan dilakukan melalui pelatihan yang lebih intensif di Training Center. Adhy menekankan pentingnya seleksi ketat dan pembinaan berkelanjutan agar Jawa Timur bisa kembali meraih prestasi yang lebih baik di masa depan. “Kita ingin memastikan Jawa Timur terus menjadi salah satu provinsi terdepan dalam kompetisi MTQ nasional,” ucapnya optimistis.
Pj. Gubernur Adhy berharap bahwa kegiatan keagamaan seperti ini bisa semakin memperkuat fondasi moral masyarakat Jawa Timur. “Dengan meneladani Rasulullah, kita bisa membangun masyarakat yang lebih jujur, amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan,” tutupnya. (*)