KabarBaik.co – Polres Tuban menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan tragis yang menewaskan seorang perempuan berinisial P-R (22), warga Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan. Rekonstruksi tersebut digelar di halaman Mapolres Tuban, dengan memperagakan 38 adegan yang dilakukan oleh tersangka tunggal berinisial SF (25).
Tersangka diketahui merupakan kekasih korban. Ia menghabisi nyawa PR di area persawahan Runut, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, pada 20 Juni 2025 lalu.
Dalam proses rekonstruksi, SF memperagakan kronologi mulai dari saat menjemput korban di rumahnya, karena korban tidak bisa mengendarai sepeda motor. Hingga membawa korban berjalan-jalan yang kemudian berujung pada aksi kekerasan yang merenggut nyawa korban.
Cekcok di antara keduanya dipicu oleh desakan korban yang meminta untuk segera dinikahi. Namun, tersangka menolak karena merasa belum siap secara ekonomi. Pertengkaran memuncak hingga korban menampar tersangka sebanyak tiga kali.
Terpancing emosi, pelaku kemudian memukul bagian belakang leher korban dua kali, diikuti dengan satu pukulan ke pipi kiri yang membuat korban tersungkur. Dalam kondisi korban yang sudah tak berdaya, pelaku terus menginjak-injak tubuh korban hingga ia menghembuskan napas terakhir.
Setelah memastikan korban tak bernyawa, tersangka menyeret jasadnya ke tepi petak sawah berlumpur dan membuangnya.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, mengatakan bahwa rekonstruksi digelar guna memperjelas kronologi serta motif pelaku dalam kasus ini. “Tentu ini untuk membuat terang bagaimana kronologi dan motif dari tersangka,” ujarnya, Jumat (11/7).
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun, apabila ditemukan unsur perencanaan dalam penyidikan lanjutan, tersangka dapat dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. (*)
