KabarBaik.co – Produksi padi di Kabupaten Malang ternyata terus mengalami penurunan produksi dalam kurun tiga tahun terakhir. Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Sani Putera. Kondisi tersebut terjadi karena beberapa hal.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang mengungkap, produksi padi pada 2021 berkisar 503,42 ribu ton. Setahun kemudian turun menjadi 501,69 ribu ton, dan pada 2023 merosot menjadi 488,77 ribu ton.
“Penurunan produksi padi ini bisa diakibatkan perubahan iklim. Terus kurangnya alokasi pupuk subsidi serta alih fungsi lahan sawah,” jelas Avi, Jumat (19/7).
Menurut Avi, musim padi hanya dua kali dalam setahun karena target produksi tahun ini mengalami menurun. Dari target produksi padi hingga akhir 2024 sebanyak 411,54 ribu ton, hingga Mei lalu produksi padi baru mencapai 188,20 ribu ton.
“Kabupaten Malang belum mengalami krisis pangan karena ketersediaan beras per bulan selalu melebihi kebutuhan dari masyarakat,” ujar Avi. Misalnya, pada Mei 2014 lalu ketersediaan beras 122,66 ribu ton. ”Ini surplus sekitar 42,02 ribu ton karena jika dihitung kebutuhan beras masyarakat 80,64 ribu ton,” sambung dia.
Avi menegaskan, Pemkab Malang terus berupaya mencapai target produksi padi untuk mewujudkan ketahanan pangan. “Yang pasti kami terus melakukan peningkatan kapasitas SDM petani untuk beradaptasi dengan iklim ekstrem,” tandas Avi. (*)