KabarBaik.co – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim) memperkirakan produksi padi di wilayahnya mencapai 12,7 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) sepanjang Januari hingga Desember 2025. Dengan produksi beras sekitar 8,19 juta ton, maka estimasi ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan realisasi tahun lalu.
”Total produksi padi 2025 diproyeksikan mencapai 12.788.706 ton GKG, dengan produksi beras mencapai 8.197.571 ton. Masih ada surplus 5.016.352 ton mengingat konsumsi hanya sekitar 3.181.209 ton,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Heru Suseno, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/2).
Heru menjelaskan, proyeksi tersebut meningkat dibandingkan realisasi produksi padi 2024 yang mencapai 9.226.340 ton GKG. Untuk periode Januari hingga Maret 2025, produksi padi diperkirakan mencapai 3.931.627 ton GKG, dengan produksi beras sekitar 2.520.173 ton. ”Dari tiga bulan pertama tahun ini, hanya Januari yang mengalami defisit karena konsumsi beras lebih tinggi dibandingkan produksi,” jelas Heru.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa total produksi padi nasional pada 2024 mencapai lebih dari 30 juta ton. “Alhamdulillah, produksi padi hingga Desember 2024 hampir mencapai 31 juta ton,” kata Amran. Dia berkomitmen untuk menyerap 3 juta ton beras hingga April 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita sudah sepakat menyerap beras sampai April 2025 sebanyak 3 juta ton, sebagaimana arahan Bapak Presiden sebelum bertolak ke India. Hari ini sudah kita tindak lanjuti,” ujar Amran.
Dengan surplus beras sebesar 2,9 juta ton hingga Maret 2025, pemerintah memperkirakan stok beras nasional akan mencapai 4 juta ton pada April 2025 guna menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasar.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan, potensi produksi beras Indonesia pada periode Januari–Maret 2025 mencapai 8,67 juta ton. Angka ini meningkat 52,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang hanya mencapai 5,69 juta ton.
“Peningkatan ini sejalan dengan bertambahnya luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare,” kata Amalia. Dengan proyeksi ini, pemerintah optimistis dapat menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas harga beras di tengah berbagai tantangan global. (*)