KabarBaik.co – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menghadiri undangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sebuah pertemuan strategis yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Kamis (24/4). Pertemuan ini menegaskan komitmen PT SGN dalam mendukung program swasembada gula konsumsi nasional yang ditargetkan tercapai pada tahun 2027.
Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan bahwa perusahaan saat ini menyumbang sekitar 35 persen dari total produksi gula nasional melalui 36 pabrik gula yang tersebar di berbagai daerah. Dari total produksi tersebut, 75 persen di antaranya berasal dari pabrik-pabrik yang beroperasi di Jawa Timur.
“Kami berkomitmen penuh mendukung target swasembada gula nasional. Sekitar 30 persen bahan baku tebu berasal dari lahan milik perusahaan, sementara sisanya dari tebu rakyat. Penguatan ekosistem petani menjadi kunci utama. Dengan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan serta peningkatan kesejahteraan petani, swasembada bisa kita capai bersama,” ujar Mahmudi.
Mahmudi juga menegaskan pentingnya peran petani dalam mendukung keberhasilan industri gula nasional. “Kita tidak bisa bicara swasembada gula tanpa berbicara tentang petani. Oleh karena itu, SGN menempatkan petani sebagai mitra strategis. Kami ingin tumbuh bersama petani, memberdayakan mereka, dan memastikan mereka memiliki akses terhadap teknologi, pembiayaan, dan pasar,” tambahnya.
Selain fokus pada produksi, PT SGN turut memberikan perhatian khusus pada aspek pembiayaan bagi petani tebu. Salah satu upayanya adalah mendorong optimalisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian guna meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing petani lokal.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah strategis yang dilakukan PT SGN. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus berpihak pada petani tebu dan mendukung kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Pemprov Jatim siap bersinergi mendorong pertumbuhan industri gula yang sehat dan inklusif. Kami juga akan mendukung perluasan akses permodalan melalui skema KUR khusus bagi petani tebu,” ujar Khofifah.
Khofifah menekankan bahwa Jawa Timur, sebagai provinsi penghasil gula terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab strategis dalam menyukseskan program swasembada gula konsumsi nasional.
“Jawa Timur menyumbang lebih dari separuh produksi gula nasional. Maka, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk berada di garis depan dalam mewujudkan swasembada gula konsumsi nasional. Kami akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh pelaku industri gula, termasuk PT SGN, demi ketahanan pangan yang berdaulat dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Pertemuan ini mencerminkan komitmen nyata antara pemerintah daerah dan sektor industri dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis kerakyatan. Dengan petani sebagai aktor utama, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya swasembada gula konsumsi nasional, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan impor tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani tebu.(*)