Realistis, PKB Batal Usung Syahrul Munir di Pilbup Gresik, Yani-Alif Calon Tunggal!

oleh -3048 Dilihat
ad861fb0 2e42 431e 8ecb 9bed7818079e
Pasangan Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif saat mendaftar ke KPU Gresik. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – Kabar hangat datang dari kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Gresik. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) batal mengusung kader internalnya M Syahrul Munir untuk bertarung pada pesta demokrasi November 2024 mendatang.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua DPC PKB Gresik, Much. Abdul Qodir. Ia memberikan keterangan terkait batalnya pencalonan Syahrul Munir politisi muda asal Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik tersebut.

“Atas kontestasi Pilkada 2024 di Gresik, atas nama partai dan calon yang telah ditugaskan oleh DPP (PKB, red) sahabat Muhammad Syahrul Munir mengucapkan terima kasih kepada rakyat Gresik yang selama ini sudah mendukung dan berjuang bersama kami,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (27/8).

IMG 3315 scaled
M Syahrul Munir saat menerima surat tugas PKB. (Foto: Andika DP)

Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, keluarga besar, kepada pengurus PKB sebagai pengusung utama, beberapa partai pendukung, para kiai dan bu nyai, serta jaringan relawan dan simpatisan dari berbagai elemen yang sudah berjuang sejauh ini.

Ia mendoakan agar para pendukung Syahrul Munir mendapatkan balasan setimpal atas nilai perjuangan dan pengabdian semata-mata menginginkan agar Kabupaten Gresik lebih baik di masa yang akan datang.

“Memasuki masa pendaftaran ini, secara berat hati kami serta calon yang kami usung sampaikan, bahwa kami tidak kunjung mendapatkan pasangan calon wakil bupati sebagai syarat mutlak pendaftaran ke KPU,” beber Cak Qodir, sapaannya.

“Sejak awal kami menerima mandat tugas dari PKB pada 12 Juni hingga per pukul 02.00 WIB tadi (Selasa (27/8) kami belum juga mendapatkan sosok yang dimaksud, sehingga kami harus menyerahkan kembali mandat tugas kepada PKB dan beberapa partai pengusung,” sambungnya.

Masih menurut Qodir, bahwa dinamika politik di Gresik cukup berat, rumit bahkan dihadapkan pada jalan buntu. Kondisi itu memaksa pihaknya harus bersikap realistis, demi terciptanya situasi yang kondusif di Gresik.

Selama masa sosialisasi dalam kurun empat bulan terakhir, lanjutnya, PKB bersama calon merasakan secara langsung bahwa masyarakat menginginkan perubahan dalam hal tatanan kebijakan. Namun keadaan politik terakhir ini tentu memerlukan pertimbangan dan sikap secara rasional.

“Kami berharap suatu saat muncul pemimpin-pemimpin yang siap dan berani sehingga demokrasi di Gresik bisa berjalan secara ideal. Dengan tetap dalam suasana yang optimis, mudah-mudahan proses dan paslon yang hari ini ada bisa membukakan jalan bagi keder-kader muda Gresik untuk tetap memandang bahwa Demokrasi milik kita semua,” tukasnya.

Ditegaskan, perjuangan ini tidak bisa dikerjakan sendiri, semua elemen masyarakat harus terlibat secara penuh jika memang benar-benar mencintai Kabupaten Gresik. “Dari lubuk hati yang paling dalam, sekali lagi kami atas nama partai dan calon saudara Syahrul Munir mohon maaf, do’a terbaik demi Gresik,” tutupnya.

Batalnya pencalonan Syahrul Munir membuat peta politik Pilbup Gresik 2024 berubah total. Pasalnya pengumuman batal terjadi di hari pertama pendaftaran calon di KPU. Praktis nantinya hanya akan ada calon tunggal Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif yang telah mendaftarkan diri, Selasa (27/8).

Beredar kabar, setelah batal mengusung Syahrul Munir nantinya PKB juga akan merapat ke koalisi YA-Alif. Jika demikian, maka menutup kemungkinan adanya calon lain dalam Pilbup Gresik 2024. Ini berkaitan dengan ambang batas (threshold) pencalonan.

Sebelumnya, YA-Alif mendaftarkan diri ke KPU Gresik dengan dukungan enam parpol parlemen. Gerindra, PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem dan PAN. Termasuk rekomendasi dari parpol-parpol nonparlemen.(*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.