KabarBaik.co- Di tengah aspirasi masyarakat tentang Reformasi Polri, wacana penggantian Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri semakin santer bergulir. Isu ini mencuat pasca-protes ricuh akhir Agustus lalu. Meski Istana Kepresidenan di bawah Presiden Prabowo Subianto membantah bahwa agenda reformasi dimaksudkan untuk mengganti pucuk pimpinan Polri, rumor nama-nama calon pengganti Kapolri belakangan banyak menghiasi media.
Terlepas kebenaran Presiden bakal segera mengganti Kapolri atau tidak, yang jelas Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencatatkan rekor sebagai Kapolri paling lama di masa Reformasi. Yakni, sudah menjabat 4 tahun 7 bulan.
Sejak era Kemerdekaan, Polri telah dipimipin nama-nama berpengaruh. Dari era Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi, beberapa nama mencatatkan sejarah sebagai Kapolri dengan masa jabatan terlama. Berikut ulasan berdasarkan data historis tentang siapa saja yang memegang rekor di masing-masing era.
Era Orde Lama: Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Sang Pionir 14 Tahun
Di era Orde Lama, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kapolri terlama sekaligus yang pertama dalam sejarah Indonesia. Menjabat sejak 29 September 1945 hingga 12 Desember 1959, ia memimpin Polri selama 14 tahun, 2 bulan, dan 15 hari. Soekanto membangun fondasi kepolisian nasional di tengah gejolak pasca-kemerdekaan, termasuk menghadapi pergolakan politik dan agresi militer Belanda. Masa jabatannya yang panjang menjadikannya legenda, melampaui berbagai pergantian kabinet di bawah Presiden Soekarno. Sosok yang tak hanya bertahan, tetapi juga membentuk identitas Polri di masa paling kritis.
Era Orde Baru: Mochammad Sanoesi, Pilar Stabilitas 4,5 Tahun
Memasuki era Orde Baru, Mochammad Sanoesi mencatatkan diri sebagai Kapolri terlama dengan masa jabatan 4 tahun, 8 bulan, dan 12 hari (1 Februari 1986–13 Oktober 1991). Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, Sanoesi memimpin Polri di tengah fokus pemerintah pada stabilitas nasional dan pembangunan. Ia dikenal atas perannya dalam memperkuat struktur organisasi Polri dan menangani isu keamanan di era transisi menuju modernisasi kepolisian. Masa jabatannya melampaui nama-nama besar lain seperti Widodo Budidarmo (4 tahun, 2 bulan) dan Awaluddin (4 tahun, 7 bulan), menjadikannya figur kunci di era ini.
Era Reformasi: Listyo Sigit Prabowo, Rekor 4,5 Tahun dan Masih Berlanjut
Di era Reformasi, Jenderal Listyo Sigit Prabowo memegang rekor sebagai Kapolri terlama. Menjabat sejak 27 Januari 2021 hingga kini (16 September 2025), Listyo telah memimpin selama lebih dari 4 tahun dan 7 bulan. Mengungguli pendahulunya seperti Da’i Bachtiar (hampir 4 tahun) dan Sutanto (3 tahun), Listyo menghadapi tantangan modern seperti digitalisasi kejahatan, polarisasi sosial, dan penguatan kepercayaan publik terhadap Polri. Dengan usia pensiun yang memungkinkan jabatannya berlanjut hingga 2027, ia berpotensi memperpanjang rekornya. Terlepas kelemahannya, Listyo Sigit berhasil membawa Polri ke era transformasi digital sambil menjaga stabilitas keamanan nasional.
Berikut daftar singkat Kapolri era Reformasi beserta durasi jabatan mereka berdasarkan data historis resmi:
- Roesmanhadi: 29 Juni 1998 – 3 Januari 2000 (1 tahun 6 bulan).
- Surojo Bimantoro: 3 Januari 2000 – 20 Juli 2001 (1 tahun 6 bulan).
- Chairuddin Ismail: 2 Juni 2001 – 7 Agustus 2001 (2 bulan; masa jabatan tersingkat).
- Da’i Bachtiar: 8 Agustus 2001 – 12 Juli 2005 (hampir 4 tahun).
- Sutanto: 12 Juli 2005 – 8 Juli 2008 (3 tahun).
- Bambang Hendarso Danuri: 8 Juli 2008 – 31 Desember 2010 (2 tahun 5 bulan).
- Timur Pradopo: 31 Desember 2010 – 12 Oktober 2013 (2 tahun 9 bulan).
- Sutarman: 12 Oktober 2013 – 16 Januari 2015 (1 tahun 3 bulan).
- Badrodin Haiti: 16 Januari 2015 – 8 Juli 2016 (1 tahun 5 bulan).
- Tito Karnavian: 8 Juli 2016 – 22 Desember 2019 (3 tahun 5 bulan).
- Idham Azis: 22 Desember 2019 – 27 Januari 2021 (1 tahun 1 bulan).
- Listyo Sigit Prabowo: 27 Januari 2021 – sekarang (4 tahun 7 bulan).
Dari Soekanto yang membangun Polri dari nol, Sanoesi yang menjaga stabilitas di era Orde Baru, hingga Listyo Sigit yang menghadapi dinamika modern, ketiga Kapolri ini mencerminkan tantangan zaman masing-masing. (*)
