KabarBaik.co – Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2023-2024 dari 16.611 remaja putri yang diskrining ada 3.343 atau sekitar 20,13 persen remaja putri mengalami anemia.
Berkaca dari angka tersebut, Bunda Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito menaruh perhatian serius. Sebab, anemia dapat menyebabkan risiko seperti gangguan pertumbuhan, gangguan konsentrasi dan mengganggu prestasi belajar.
Anemia atau yang biasa dikenal kurang darah ini menjadi persoalan salah satunya disebabkan kurang pengetahuan mengenai pentingnya kebutuhan gizi seimbang. Seperti asupan zat besi dalam makanan.
“Saat ini banyak remaja asupan makannya berantakan, asupan gizi tidak lengkap, misal proteinnya kurang juga tidak begitu suka makan sayur. Kebanyakan (makan) semaunya dan suka jajanan,” kata Mbak Cicha, sapaannya, saat beri edukasi gizi di SMAN 1 Wates, Rabu (14/8).
Disarankan bagi remaja untuk memenuhi asupan gizi seimbang dan mengandung asupan zat besi. Diantaranya dengan mengkonsunsi sayuran hijau termasuk buah.
“Makanan yang dikonsumsi harus yang real food, benar-benar dimasak dari bahan mentah menjadi makanan sehat,” ungkapnya.
Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa yang turut hadir dalam acara itu, juga diberikan paket gizi kepada remaja putri. Menurutnya hal ini merupakan salah satu perhatian pemerintah Kabupaten Kediri bagaimana menyiapkan Generasi Z ini menjadi SDM berkualitas untuk menuju Indonesia emas, tahun 2045.
Selain kesehatan, pemerintah daerah juga memperhatikan sektor pendidikan dengan program beasiswa. “Tantangan ke depan akan lebih besar,” tambahnya.
Mbak Dewi menekankan, untuk menyiapkan generasi berkualitas ini pentingnya asupan makanan bergizi. Di sisi lain, pihaknya mengingatkan para remaja untuk menjaga pergaulan dan pendidikan yang baik sebagai bekal untuk menggapai masa depan yang lebih baik. (*)








