KabarBaik.co – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M, Senator Ahmad Nawardi, Anggota DPD RI/MPR RI asal Jawa Timur menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama masyarakat Jawa Timur.
Kegiatan yang dihadiri oleh para ibu-ibu pengajian ini berlangsung dalam suasana akrab dan religius, penuh lantunan shalawat serta doa bersama untuk keselamatan bangsa. Acara ini tidak hanya menjadi ajang peringatan Maulid Nabi, tetapi juga sarana memperkokoh pemahaman masyarakat terhadap empat fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Senator Asal Jawa Timur yang akrab di sapa Cak Nawardi ini menegaskan bahwa keempat pilar tersebut merupakan konsensus luhur para pendiri bangsa yang wajib dijaga dan diamalkan. Ia mengaitkan ajaran Rasulullah SAW dengan semangat kebangsaan, sebagai inspirasi spiritual sekaligus penguat nasionalisme.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga falsafah hidup yang menuntun bangsa Indonesia dalam bersikap dan bertindak. Pancasila mengajarkan kita untuk mengedepankan Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan. Nilai-nilai ini sangat sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang menekankan akhlak mulia, keadilan sosial, dan persaudaraan universal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Senator Nawardi juga menyoroti pentingnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan. “Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Justru karena kemajemukan itu kita kuat. Jika kita mampu menjaga perbedaan dengan semangat persaudaraan, maka bangsa ini akan tetap berdiri tegak. Bhinneka Tunggal Ika sejalan dengan prinsip Islam tentang ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan) yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Dalam konteks peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Anggota DPD RI asal Jawa Timur ini menegaskan bahwa ajaran Rasulullah adalah teladan kepemimpinan yang berakhlak, adil, dan penuh kasih sayang. “Peringatan Maulid Nabi bukan hanya seremonial. Ia adalah momentum refleksi, agar kita menghubungkan nilai spiritual Islam dengan semangat kebangsaan. Dengan meneladani Rasulullah, kita bisa memperkuat keimanan sekaligus menjaga persatuan bangsa,” katanya.
Menurutnya, memperingati Maulid Nabi berarti meneladani kepemimpinan Rasulullah dalam membangun peradaban yang inklusif, berkeadilan, serta menjunjung tinggi persatuan. Ia menekankan bahwa pengamalan Pancasila juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari, bukan hanya sebatas slogan atau hafalan.