KabarBaik.co – Kontes Anti Tembak dan Pameran Batu Bertuah digelar di Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, 15-16 Februari 2025. Acara bertajuk ’Melestarikan Budaya Nusantara’ ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik, Achmad Washil, yang sekaligus membuka dan meresmikan kegiatan.
Acara ini juga dihadiri Kepala Bidang Pariwisata Disparekrafbudpora, Anis Nurul Aini, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bandar Grissee, Imam Wahyu, serta jajaran pemerintah kecamatan setempat. Dalam sambutannya, Achmad Washil menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara ini yang dinilai mampu menghidupkan kembali eksistensi batu akik setelah sempat meredup akibat pandemi Covid-19.
“Pemerintah Kabupaten Gresik sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk melestarikan budaya asli dan mendorong UMKM lokal. Kami berharap acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang lebih meriah di masa mendatang,” ujar Achmad Washil, Sabtu (15/2).
Ketua Pokdarwis Bandar Grissee, Imam Wahyu menjelaskan, sebelum pandemi masyarakat setempat banyak bergantung pada industri batu akik, mulai dari pembuatan, perawatan, hingga jual beli. Namun, pandemi menyebabkan usaha tersebut merosot tajam. Dia berharap melalui acara ini gairah masyarakat terhadap batu akik bisa tumbuh kembali.
Acara ini diikuti peserta dari berbagai daerah, termasuk Gresik, Surabaya, Sidoarjo, dan Madura. Bahkan, beberapa peserta memilih menginap di homestay sekitar lokasi acara. Selain pameran batu akik, terdapat pula koleksi pusaka seperti keris dan tombak yang dipamerkan.
Salah satu daya tarik utama dalam acara ini adalah Kontes Anti Tembak, yang memiliki aturan unik. Peserta menggunakan senapan dengan peluru berukuran 4,5 mm dan laser tembak satu kali. Setiap peserta diberi kesempatan lima kali pompa dengan satu kali tembak dari jarak satu meter. Benda yang diuji dibungkus tisu dan dimasukkan ke dalam gelas, dan peserta dinyatakan lolos jika gelas tetap utuh tanpa pecah atau retak.
Salah satu pengunjung, Wahyu Pardi menyebut bahwa kontes ini menjadi daya tarik tersendiri karena menguji kekuatan batu bertuah secara langsung. “Dulu orang-orang hanya mendengar cerita tentang batu bertuah yang tahan banting. Tapi di sini, kita bisa membuktikan langsung. Kalau batunya benar-benar kuat, tembakan dari jarak satu meter pun tidak akan memecahkan gelas,” kata Wahyu.
Selain kontes dan pameran, acara ini juga diramaikan UMKM kuliner lokal serta sesi lelang, yang semakin menambah daya tarik bagi pengunjung. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian budaya semakin meningkat dan industri batu akik bisa kembali berkembang di Gresik. (*)