KabarBaik.co – Pasar Burung Buana Lestari yang berlokasi di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro telah berumur kurang lebih satu tahun.
Namun, hingga kini pasar yang resmi beroperasi pada November 2022 lalu itu masih sepi pengunjung. Meskipun demikian, para penjual burung kicauan maupun pakannya masih tetap semangat menjajakan dagangan mereka.
Ketua Paguyuban Pasar Burung Buana Lestari, Eko Wahyudi membenarkan hal itu. Dia mengatakan, mungkin masih banyak masyarakat yang asing dengan pasar burung berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota itu.
“Karena mungkin pasar ini masih baru. Baru sekitar satu tahun ini,” ujarnya saat ditemui di kiosnya, Sabtu (30/3).
Menurut Yudi, sapaannya, sepinya Pasar Burung Buana Lestari sekitar setahun belakangan ini, membuat pendapatan para pedagang sepertinya menurun jika dibandingkan dengan ketika mereka masih berdagang di taman bengawan solo (TBS), yang terletak di kelurahan Ledok wetan kecamatan/kabupaten kota Bojonegoro.
“Sebab, pasar burung lama di TBS itu lebih ramai pengunjung. Semua masyarakat sudah akrab. Lokasinya juga di pusat kota,” jelasnya.
Yudi tak menjelaskan secara rinci berapa presentase perbandingan pendapatan antara para pedagang yang membuka lapak di TBS dengan mereka yang membuka lapak di pasar Burung Buana lestari.
“Transaksi ekonomi masih ada, meski tidak seberapa besarnya. Bagi kami, itu nampak wajar. Istilahnya, kami ini sedang merintis lagi,” tuturnya.
Untuk diketahui, para pedagang di Pasar Burung Buana Lestari ini sebagian besar merupakan pedagang pasar burung lama di TBS. Mereka harus meninggalkan pasar burung lama tersebut sebab terkena dampak pembangunan besar – besaran kota Bojonegoro, yang mengharuskan lokasi TBS untuk digusur.
Pemkab Bojonegoro kini memurnikan TBS secara penuh. Jika dulu di TBS ada pasar burung dan barisan warung kopi, pemandangan itu kini tiada lagi. Imbasnya, TBS pun sepi dan tidak ada transaksi ekonomi.(*)