Sidak KLH di Pabrik Timbal Ricuh, Staf dan Wartawan Dikeroyok

oleh -410 Dilihat
PT GRS
Sejumlah orang tak dikenal mengeroyok tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan wartawan setelah mengikuti sidak ke PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Kamis (21/8). (Foto IST)

KabarBaik.co- Inspeksi mendadak (sidak) tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di pabrik peleburan timbal PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (21/8), berakhir ricuh. Sejumlah orang tak dikenal, tiba-tiba menyerang rombongan kementerian dan wartawan yang hadir, sesaat setelah mereka keluar dari area pabrik.

Anton Rumandi, staf Humas KLH, menjadi salah seorang korban aksi pengeroyokan. “Kebetulan saya paling belakang keluar gerbang. Tiba-tiba saya ditarik, kemudian dipukul hingga jatuh tersungkur. Kawan media Rifky ikut jadi sasaran karena mencoba melerai,” kata Anton saat dihubungi wartawan.

Anton mengalami luka lebam di hidung dan pelipisnya. Sedangkan Rifky, wartawan Tribun, masih dalam kondisi syok. Rombongan korban saat ini tengah menuju Polsek Jawilan untuk visum, dan kasus ini sudah mendapat perhatian dari Polres Serang.

Lokasi pabrik PT GRS berada di Jalan Raya Cikande–Rangkasbitung Km 13,5, Kelurahan Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Wartawan yang hadir sebelumnya diundang langsung oleh KLH untuk meliput sidak tersebut, yang merupakan tindak lanjut dari sanksi terhadap perusahaan akibat dugaan pelanggaran lingkungan.

Anton mengaku tidak mengetahui motif penyerangan yang menimpa dirinya dan rekan-rekan wartawan. “Saya tidak tahu mereka akan menyerang. Saya sedang berjalan sambil berkoordinasi dengan teman untuk kepulangan ke Jakarta setelah acara selesai,” ujarnya. Sejumlah media yang hadir saat itu menyebut sebagian jurnalis sudah berada di kendaraan, sementara lainnya sempat berlarian menyelamatkan diri.

Diketahui, PT GRS bukan nama baru dalam kontroversi lingkungan. Perusahaan ini bergerak di bidang peleburan timbal. Beberapa waktu lalu telah disegel pemerintah karena tidak memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Namun, berlakangan tercium perusahaan itu tetap nekat kembali beroperasi. Berdasarkan data direktori bisnis internasional D&B, perusahaan ini tercatat Feng Jigang sebagai key principal.

Hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar juga sempat diwarnai isu. Pada awal Agustus 2025 lalu, mencuat kabar dari sebuah media tentang kematian seorang warga akibat dugaan paparan limbah. Namun, belakangan kabar itu langsung dibantah pihak keluarga korban serta klarifikasi Bupati Serang bahwa kematian tersebut tidak terkait dengan PT GRS.

Meski demikian, aktivitas pabrik masih menjadi sorotan karena lokasinya berada cukup dekat dengan pemukiman. Kasus ini menambah panjang catatan konflik antara upaya penegakan hukum lingkungan dan resistensi di lapangan. KLH bersama kepolisian mesti segera menindaklanjuti insiden kekerasan tersebut, sekaligus memastikan kepatuhan hukum PT GRS yang menuai kontroversi itu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.