KabarBaik.co – Publik Jerman harus menelan pil pahit. Pasalnya, Die Mannschaft -julukan Timnas Jerman- gagal melaju ke semifinal Piala Eropa 2024. Joshua Walter Kimmich dkk. dipermalukan Spanyol pada laga dramatis dengan skor 2-1 di Stuttgart Arena, Stuttgart, Jumat (5/7) malam WIB.
Setelah bermain tanpa gol di babak pertama, intensitas pertandingan meningkat usai turun minum. Spanyol mencetak gol melalui Daniel Olmo Carvajal pada menit ke-51 yang menerima umpan Lamine Yamal Nasraoui Ebana.
Jerman tak ingin menyerah begitu saja lantas menaikkan tempo pertandingan. Namun, permainan cukup alot lantaran Spanyol juga ingin menambah keunggulan. Pelanggaran-pelanggaran kerap menghiasi jalannya pertandingan yang sengit.
Upaya Der Panzer -julukan lain Timnas Jerman- yang pantang menyerah akhirnya berbuah manis. Florian Richard Wirtz muncul memberi nafas panjang bagi Jerman setelah tendangan first touch-nya tak mampu digapai kiper Spanyol Unai Simon Mendibil di menit 89. Skor jadi imbang 1-1 dan dilanjutkan babak extra time 2×15 menit.
Mimpi buruk bagi Jerman hadir pada menit akhir perpanjangan waktu. Sundulan kepala Mikel Merino Zazon yang menerima umpan crossing Dani Olmo tak mampu ditahan Manuel Neuer di menit ke-119.
Hasil ini menjadi dejavu bagi Jerman yang kalah di fase perempatfinal ketika Piala Eropa 1988. Kala itu, Jerman yang masih menggunakan nama Jerman Barat bertindak sebagai tuan rumah. Saat itu, Jerman gagal melaju ke fase semifinal usai kalah 1-2 atas Belanda yang akhirnya keluar menjadi juara Piala Eropa 1988.
Tak hanya itu, kekalahan pilu ini membuat langkah Toni Kroos menuntaskan karier dengan gemilang harus tertunduk lesu. Apalagi dia memutuskan kembali dari masa pensiun membela timnas demi memenuhi panggilan Julian Nagelsmann.
Sebelum turnamen ini, Kroos sudah menyatakan akan gantung sepatu setelah Piala Eropa. Bahkan, laga final Liga Champions jadi pertandingan terakhir gelandang berusia 34 tahun itu bersama Real Madrid.
“Saat ini, saya hanya memikirkan tentang keluarnya kami dari kompetisi. (Padahal) kami semua memiliki tujuan besar yang ingin dicapai,” ujar Kroos dilansir laman resmi UEFA.
“Mimpi yang kami miliki telah kandas, sampai batas tertentu. Pada akhirnya, kami akan menyadari bahwa kami memiliki (kiprah) turnamen yang bagus, namun sangat sulit untuk menerimanya (kekalahan) saat ini,” tandasnya.
Sementara itu, pelatih Spanyol Luis de la Fuente Castillo mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Menurutnya, para pemain layak menikmati momen seperti ini.
“Saya bangga bisa melatih para pemain seperti ini. Mereka terbiasa berkompetisi di level tertinggi dan mereka memiliki kesempatan untuk memenangkan (turnamen). Para pemain saya tidak pernah puas,” katanya.
“Ini adalah momen untuk mengapresiasi apa yang telah kami raih dan menikmatinya. Tim ini akan selalu bersaing. Tentu saja, selalu ada ruang untuk berkembang, namun kita tidak bisa meragukan kebanggaan, kualitas dan komitmen mereka,” tambahnya. (*)
