KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) masih menunggu hasil uji lab atas 18 sumur warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri yang diduga tercemar limbah pabrik gula.
Kepala DLH Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti, mengatakan hasil uji lab tersebut berguna untuk mengetahui parameter apa saja yang melebihi baku mutu sebagaimana di Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES).
Sebab sumur yang diduga tercemar tersebut merupakan air yang digunakan para warga untuk kegiatan sanitasi seperti kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan lain sebagainya.
Menurutnya, hasil uji lab diperkirakan akan keluar pada 2 pekan. Terhitung sejak 10 April ini atau keluar hasilnya sekitar pada tanggal 24 April 2025.
Menurutnya, solusi jangka pendek yang diberikan oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Pesantren Baru dan MKSO ialah dengan memberikan dropping air bersih yang dibutuhkan masyarakat.
“Tapi Pemkab nanti juga siap untuk melakukan hal yang sama, dropping air bersih,” katanya, Selasa (15/4).
Sementara itu, Sri Pratomo, perwakilan dari PT SGN menyebut pihaknya akan terbuka dengan bekerja sama pada seluruh pihak untuk kepedulian kepada masyarakat.
“Terkait tadi apakah sumber pencemaran itu darimana ya itu perlu investigasi lebih lanjut. Tapi pada prinsipnya ada musibah ada kemalangan yang diwaspadai kan dimana mereka kesulitan air bersih dan disitu kami hadir untuk memberikan bantuannya,” ucapnya.
Air bersih bakal dipasok 9.000 liter tiap harinya yang disebar di beberapa titik sesuai dengan kesepakatan. Ia pun mengaku kedepan tak menutup kemungkinan akan menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR).(*)







