KabarBaik.co – Telkom University Surabaya menjalin kerja sama strategis dengan startup peternakan digital, Ternak Park Wonosalam, untuk mengembangkan sistem digitalisasi manajemen peternakan. Kolaborasi ini bertujuan menghadirkan transparansi data sekaligus meningkatkan efisiensi operasional melalui sistem pendataan ternak berbasis web dan dashboard pemantauan real-time.
Inisiatif ini lahir dari tantangan sektor peternakan di Indonesia yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan daging hewan ruminansia. Digitalisasi diharapkan menjadi solusi potensial, terutama dalam model peternakan digital yang memungkinkan pelanggan menitipkan ternak mereka dari jarak jauh. Namun, kendala utama seperti minimnya akses data yang transparan masih menghambat kepercayaan pelanggan.
“Digitalisasi manajemen peternakan adalah langkah krusial untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi sektor ini. Pelanggan dan investor kini dapat memantau perkembangan ternak secara real-time,” ujar Mochamad Nizar Palefi Ma’ady, dosen Telkom University Surabaya yang terlibat dalam proyek ini, Rabu (12/2)
Sistem baru ini menggantikan pencatatan manual dengan platform berbasis web. Informasi terkait pembelian ternak, pengiriman, pengelolaan kandang, hingga distribusi kini tersedia dalam satu dashboard digital yang interaktif. Data real-time mencakup jumlah ternak, status kandang, penggunaan pakan, serta laporan pengeluaran operasional.
Menurut CEO Ternak Park, Rangga Galih Pradana, S.T., digitalisasi akan memperkuat kepercayaan pelanggan dan efisiensi bisnis. “Kolaborasi ini memungkinkan kami memberikan nilai tambah yang signifikan bagi peternak dan investor,” ungkapnya.
Bagi investor, dashboard ini menyediakan laporan transparan tentang perkembangan investasi, pengeluaran, dan proyeksi keuntungan. Grafik dinamis serta tabel data interaktif membantu investor memahami perkembangan bisnis dengan lebih baik.
Proyek ini melibatkan dosen dan mahasiswa Telkom University Surabaya, termasuk Mochamad Nizar Palefi Ma’ady, Adzanil Rachmadhi Putra, dan Rosyid Abdillah, serta mahasiswa Muhammad Faqih Al As Ad dan timnya. Ternak Park menyediakan data lapangan dan masukan teknis untuk memastikan sistem sesuai kebutuhan operasional dan investor.
Proyek yang dimulai pada November 2024 ini mendapat dukungan pendanaan matching fund dari Telkom University melalui Bandung Techno Park. Program ditargetkan rampung pada Juli 2025.
Melalui digitalisasi, kolaborasi ini diharapkan mendorong transformasi sektor peternakan di Indonesia menjadi lebih transparan, efisien, dan berkelanjutan. Selain memperkuat kepercayaan pelanggan dan investor, langkah ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
“Kami optimis inovasi ini akan menjadi fondasi baru bagi ekosistem peternakan berbasis teknologi di Indonesia,” tutup Rangga.(*)
