KabarBaik.co – Timnas Indonesia menunjukkan performa impresif dengan melibas Taiwan 6-0 dalam laga FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (5/9). Kemenangan telak ini mendapat pujian dari pelatih, Patrick Kluivert, namun sekaligus menjadi catatan penting bagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang mengingatkan bahwa ujian sesungguhnya ada di depan mata.
Di hadapan ribuan suporter, skuad Garuda tampil dominan sejak menit awal. Gol-gol yang dicetak oleh Jordi Amat, Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, dan Sandy Walsh, ditambah gol bunuh diri dari pemain Taiwan, memastikan kemenangan besar Indonesia. Bahkan tanpa beberapa pilar utama seperti Jay Idzes dan Calvin Verdonk, tim yang dikapteni Rizky Ridho ini mampu menunjukkan kekompakan dan mentalitas profesional hingga akhir pertandingan.
”Rencana permainan dijalankan dengan sangat baik. Hasil seperti ini bagus untuk kepercayaan diri,” ujar Kluivert, memuji semangat juang anak asuhnya. Ia juga menyoroti profesionalisme para pemain yang tak meremehkan lawan, meskipun Taiwan berada di peringkat FIFA yang lebih rendah.
Kontribusi apik juga datang dari Marc Klok yang kembali memperkuat timnas setelah 1,5 tahun absen dan langsung menyumbang satu gol. “Saya senang bisa kembali dan bangga dengan kerja keras pemain hingga mendapat hasil positif,” ungkap Klok.
Meski banjir pujian, kemenangan ini belum bisa menjadi tolok ukur kekuatan Timnas Indonesia yang sesungguhnya. Erick Thohir mengingatkan bahwa laga kontra Taiwan hanyalah pemanasan. Menurutnya, tes sesungguhnya akan terjadi saat Indonesia menghadapi Lebanon, Senin (8/9) mendatang.
”Terlalu dini ya kan ini kalau kita lihat, nanti waktu lawan Lebanon baru kita bisa berhitung,” kata Erick.
Ia menambahkan, laga melawan Lebanon menjadi tolok ukur yang lebih akurat karena Lebanon memiliki peringkat FIFA yang lebih baik dan karakteristik permainan timnya serupa dengan tim-tim Timur Tengah yang akan dihadapi Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Asia 2026.
Erick juga menekankan perlunya evaluasi terhadap penyelesaian akhir yang terkadang masih terburu-buru. “Tapi yang senior mungkin serangannya lebih tajam… kadang-kadang pemain kita suka terburu-buru di finishing. Ya, nanti tes sebenarnya itu lawan Lebanon,” ujarnya.
Dengan hasil positif ini, Timnas Indonesia kini mengalihkan fokusnya untuk menghadapi tantangan berikutnya. Laga melawan Lebanon diharapkan bisa menjadi ujian yang sesungguhnya untuk mengukur kesiapan tim asuhan Patrick Kluivert. (*)






