Total Korban 26 Orang, Pesta Pernikahan Anak Pejabat

oleh -379 Dilihat
Putr Karlina
Putri Karlina dan Maula Akbar (Foto IG)

KabarBaik.co- Bupati Garut Abdusy Syakur Amin turut angkat bicara soal tragedi pesta rakyat di daerahnya, Jumat (18/7). Dia mengonfirmasi, total korban dalam insiden kericuhan di Alun-Alun Garut itu ada sebanyak 26 orang. Tiga di antaranya meninggal dunia, termasuk seorang polisi yang sedang bertugas di lokasi.

Tragedi memilukan tersebut terjadi saat ribuan warga memadati area Pendopo Garut, Massa hadir dalam rangkaian tasyukuran pernikahan Wakil Bupati (Wabup) Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, anak sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM). Masyarakat datang untuk mengikut agenda makan gratis yang menjadi bagian dari pesta rakyat itu.

Kericuhan bermula saat gerbang dibuka. Warga yang sudah antre panjang pun masuk ke pendopo. Berebut untuk mendapatkan makanan. Tak pelak, terjadilah aksi dorong-mendorong. Massa berdesakan. Beberapa orang terjatuh kemudian terinjak-injak. Tiga korban meninggal dunia. Selain itu, puluhan orang lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit.

’’Jadi, laporan dari Dinas Kesehatan yang kami terima, ada 26 orang menjadi korban. Tiga di antaranya meninggal. Selebihnya ada yang dirawat dan ada juga yang sudah pulang ke rumah,’’ kata Syakur dalam keterangan persnya, Jumat (18/7) malam.

Bupati menyebut, para korban mengalami sesak napas hingga pingsan. Mereka kekurangan oksigen akibat kondisi berdesakan. Para korban terdiri atas anak-anak, warga lanjut usia, dan seorang personel polisi yang berjaga di depan gerbang saat kerumunan massa mendesak masuk.

’’Korban yang meninggal termasuk anak kecil dan seorang ibu berusia 61 tahun. Sementara yang polisi, saat itu sedang berjaga dan sempat terdorong, lalu jatuh dan pingsan,” katanya.

Dia menyatakan, antusiasme warga sangat tinggi. Kehadiran massa jauh melebihi perkiraan. Pemkab siap menanggung seluruh biaya perawatan korban. ‘’Pemkab Garut juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban, terutama yang meninggal. Ini akan segera kami salurkan,’’ ujar Syakur.

Soal pengamanan, Syakur menjelaskan, Pemkab Garut bersama Forkopimda telah menurunkan 400 personel gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan Brimob. Namun, jumlah tersebut ternyata tidak mampu mengendalikan membludaknya massa.

Sebagai langkah tindak lanjut pascakejadian, seluruh rangkaian kegiatan pesta rakyat yang tersisa pun langsung dihentikan. Keputusan ini diambil atas kesepakatan bersama Forkopimda. Tujuannya demi keselamatan.

Di tempat yang sama, Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto menjelaskan, sebelum acara dilaksanakan, pihaknya telah menggelar apel persiapan. Semua personel pun telah ditempatkan di titik-titik sesuai SOP. Namun, massa datang sangat banyak sehingga tidak terkendali. “Kami akan segera melakukan evaluasi menyusul kejadian tersebut,” katanya.

Yugi juga membenarkan bahwa salah seorang korban meninggal dunia adalah Bripka Cecep Saeful Bahri. “Saat itu, korban tengah berusaha mengangkat warga yang pingsan ke ambulans, tapi kemudian ikut terseret dan pingsan hingga akhirnya meninggal di rumah sakit”, jelasnya.

Panitia penyelenggara atau event organizer (EO), lanjut Yugi, telah berkoordinasi sebelumnya dengan pihak kepolisian tentang alur masuk dan keluar massa. Namun, masih perlu pendalaman lebih lanjut soal peran dan tanggung jawab pihak EO dalam insiden tersebut. “EO sudah kami periksa. Apakah ini murni kelalaian atau karena antusiasme massa yang luar biasa, itu sedang kami dalami,’’ ujarnya.  (*)

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel WhatsApp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik.  Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan Klik di sini

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Supardi Haerdy


No More Posts Available.

No more pages to load.