KabarBaik.co – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), bagian dari Pelindo Terminal Petikemas, terus memperkuat perannya dalam tanggung jawab sosial perusahaan melalui program Pelindo Peduli. Salah satunya diwujudkan dengan membagikan paket makanan dan minuman bergizi kepada para pengemudi truk eksternal yang setiap hari hilir mudik di kawasan pelabuhan TPS.
Kegiatan tersebut digelar pada Rabu (3/9) di area parkir ekspor TPS. Aksi sederhana ini menjadi bentuk kepedulian sekaligus apresiasi TPS terhadap para sopir truk yang berperan penting menjaga kelancaran arus barang di pelabuhan.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya soal berbagi, tetapi juga membangun kedekatan dengan mitra kerja.
“Pengemudi truk adalah garda terdepan distribusi logistik. Melalui Pelindo Peduli, kami ingin menegaskan bahwa mereka bukan sekadar mitra, melainkan bagian penting dari ekosistem pelabuhan. Kepedulian ini adalah ungkapan terima kasih kami atas kontribusi besar mereka,” ujar Erika.
Pembagian paket dilakukan langsung oleh tim internal TPS dengan tetap mengutamakan prosedur keselamatan kerja dan tidak mengganggu operasional terminal yang beroperasi 24 jam penuh.
Data TPS mencatat, saat ini terdapat 572 perusahaan trucking yang menjadi pelanggan dengan rata-rata 3.000 truk keluar masuk setiap hari — terdiri atas 1.600 truk impor dan 1.400 truk ekspor. Angka ini menunjukkan besarnya peran pengemudi dalam mendukung efisiensi distribusi logistik nasional.
Salah satu sopir truk, Sugiyanto, mengaku senang dengan perhatian yang diberikan TPS. “Ini bukan sekadar soal makanan, tapi lebih pada rasa dihargai. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar semakin banyak yang merasakan manfaatnya,” ucapnya.
Melalui Pelindo Peduli, TPS berkomitmen menjaga hubungan harmonis dengan para pemangku kepentingan sekaligus menanamkan nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelayanan. Program ini juga menjadi bagian dari dukungan Pelindo Group terhadap pembangunan berkelanjutan dan penguatan daya saing logistik nasional.
