KabarBaik.co – Dibangunnya ferry wheels atau bianglala di Alun-alun Kota Batu sejak 2016 lalu tengah menjadi ikon dengan julukan kota apel. Bahkan keberadaannya sudah dikenal para wisatawan dari berbagai daerah di luar Kota Batu.
Kendati demikian, sejak terjadinya wabah Covid-19 beberapa tahun lalu wahana permainan tersebut terhenti hingga mengalami kerusakan hingga saat ini. Pemkot Batu akhirnya mulai ancang-ancang untuk memperbaharui permainan itu.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Pemeliharaan Lingkungan, dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Windiati Rohmah menyatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu investor yang hendak bekerja sama dengan Pemkot Batu.
“Agar pembaharuan tidak membebani APBD. Karena kondisi bianglala tidak cukup dilakukan peremajaan saja,” ujar Windiati, Minggu (23/6).
Menurut Windianti, beberapa waktu lalu bianglala tersebut sempat dilirik investor. Sayangnya hingga kini belum ada kejelasan. Yang pasti dari hasil identifikasi didapati adanya kerusakan berat maupun sedang di beberapa bagian. Sehingga bianglala harus diganti dengan yang baru.
“Tentunya untuk penggunaan APBD nantinya bisa dialokasikan kepada hal yang lebih urgen, mengingat nominal kebutuhan anggaran untuk melakukan pembaruan bianglala juga tidak sedikit,” tutur Windianti.
Menurut Windiati, sebenarnya tidak tepat jika anggaran di dalam APBD dilakukan untuk pengadaan dan perbaikan bianglala. Sebab, keberadaan bianglala bukan bagian prioritas yang harus dilakukan.
“Lebih tepat pihak ketiga dengan sistem sewa. Meski retribusi tidak terlalu mahal, yang penting bisa dimanfaatkan masyarakat. Anggaran yang lebih penting bisa dipergunakan hal-lain dan bermanfaat ke masyarakat miskin,” tegasnya.
Seperti diketahui, bianglala mulai tersedia saat Kota Batu dipimpin Wali Kota Eddy Rumpoko. Pada 2016 silam, bianglala diperbaiki dan diberi lampu warna-warni. (*)