KabarBaik.co – Sejak 2022 lalu sampai sekarang wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu melihat bianglala atau ferry wheels di alun-alun dalam kondisi tak beroperasi. Akibatnya pengunjung hanya gigit jari tidak bisa menikmati salah satu ikon Kota Batu itu.
Pemkot Batu tengah memutuskan untuk melakukan pengadaan wahana bianglala baru. Keputusan tersebut dimasukkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Batu Tahun 2025. Sebab sampai saat ini tak kunjung ada investor yang serius membangun dan mengelola bianglala tersebut.
Kepala DLH Kota Batu Muji Dwi Leksono menyatakan, rencana pengadaan bianglala yang baru ada dua opsi. Yakni bianglala setinggi 49 meter dengan jumlah 28 anting senilai Rp 9,7 miliar dan setinggi 52 meter dengan jumlah 32 anting seharga Rp 13,5 miliar. Kini pihak Pemkot Batu menunggu persetujuan dari DPRD Kota Batu.
“Mengenai wahana bianglala di Alun-alun Kota Batu, saat ini kami dalam tahap pertimbangan dan pengkajian,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (19/7).
Menurut Khamim, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batu akan mengkaji apakah kehadiran bianglala nanti akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu atau tidak.
“Pemkot Batu dan DPRD juga mempertimbangkan terkait investor dan juga sumber dana lainnya untuk proyek ini, termasuk membuka kemungkinan kerja sama lewat program corporate social responsibility (CSR),” jelas Khamim.
Khamim mengungkapkan, tidak dipungkiri jika wahana bianglala yang terpampang di Alun-alun Kota Batu merupakan ikon kota. Sehingga ketika beroperasi akan semakin membuat wisatawan datang ke Kota Batu.
“Kami berharap kondisi ini tidak berpengaruh dengan kunjungan wisatawan ke Kota Batu, karena dengan melimpahnya wisatawan tentunya sangat berdampak pada para pedagang,” tegasnya. (*)