334 Kasus Pembunuhan, Jatim Tertinggi Nasional: DPRD Soroti Minimnya Peran Masyarakat

oleh -106 Dilihat
a24f2a79 2005 492a a2b8 9b982735bf60
Pelaku pembunuhan mutilasi di Jombang. (Foto: Teguh Setiawan)

KabarBaik.co- Ini alaram! Jawa Timur kembali mencatatkan diri sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kriminalitas tertinggi di Indonesia. Sepanjang 2024, tercatat 50.0196 kasus kejahatan di wilayah Jawa Timur, menyusul angka 66.741 kasus yang tercatat pada 2023.

Bahkan, wilayah Jatim menduduki peringkat pertama dalam klasifikasi kejahatan terhadap nyawa alias pembunuhan dengan 334 kasus pembunuhan dan tindakan fatal lainnya.

Anggota Komisi A (Bidang Hukum dan Pemerintahan) DPRD Jatim, Fredy Poernomo, kepada awak media menyebut bahwa kondisi ini sebagai alarm darurat sosial. Politisi Golkar menegaskan, penanganan kriminalitas tak bisa dibebankan hanya kepada institusi kepolisian saja.

Mengacu data, Jatim hanya bergantian dengan Sumatera Utara sebagai yang tertinggi secara nasional. ”Ini bukan tugas polisi semata, tapi tanggung jawab kita semua,” kata Fredy, Sabtu (19/7).

Peningkatan angka kejahatan di Jatim, lanjut dia, tak lepas dari menurunnya kepedulian sosial di tengah masyarakat. Fredy menyoroti kondisi lingkungan yang semakin individualistis, minim partisipasi warga dalam menjaga keamanan lingkungan, hingga pos-pos ronda yang terbengkalai.

“Kasus pencurian kendaraan, misalnya. Banyak terjadi karena antar tetangga sudah tak peduli. Lingkungan menjadi lengah, dan itu peluang bagi pelaku kriminal,” tambahnya.

Lebih jauh, dia menilai kriminalitas bukan hanya persoalan hukum, melainkan juga ekonomi dan sosial. Karena itu, pihaknya mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengambil peran lebih besar dalam menciptakan kesejahteraan dan ketahanan sosial masyarakat.

“Faktor ekonomi juga sangat berpengaruh terhadap meningkatnya tindak kejahatan. Pemprov Jatim harus serius meningkatkan taraf hidup warga,” tegas Fredy.

Meski demikian, pihaknya tetap mengapresiasi peran kepolisian yang dinilai sudah maksimal dalam menjalankan tugasnya. Namun, di mengingatkan bahwa tanpa dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, upaya menekan kriminalitas tak akan efektif. “Ini panggilan bersama, untuk bergerak bersama,” tandasnya.

Dengan angka kriminalitas yang terus tinggi dari tahun ke tahun, Jawa Timur kini menghadapi tantangan besar. Yaknu, bagaimana membangun kembali kepekaan sosial, solidaritas warga, serta memperkuat sinergi antarlembaga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sejahtera. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.