KabarBaik.co- Bandara Dhoho adalah Bandar Udara Internasional baru di Jawa Timur yang terletak di Kediri. Bandara tersebut dibangun dengan tujuan untuk melancarkan konektivitas antar wilayah khususnya di Jawa Timur.
Nah, salah satunya hal yang kini juga membuat masyarakat penasaran adalah terkait asal usul nama Bandar Udara Internasional baru di Jawa Timur itu sehingga bisa dinamakan Bandara Dhoho.
Ternyata asal usul nama Bandara Dhoho sangat menarik karena berasal dari kata Daha.
Daha sendiri asalnya dari kata Dahanapura yang artinya Kota Api.
Nama itu ternyata berkaitan dengan sejarah bahwa dulunya Daha merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu.
Bandara ini diharapkan akan meningkatan kunjungan wisata, perdagangan, dan investasi di kawasan Kediri. Selain itu, bandara ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat, baik dalam hal peningkatan lapangan kerja maupun peningkatan pendapatan daerah.Bagi kamu yang penasaran dengan informasi fakta-fakta tentang Bandara Dhoho Kediri, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kamu simak.
1.Bandara Dhoho Kediri dibangun oleh PT Gudang Garam, satu-satunya bandara swasta di Indonesia
Proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Gudang Garam Tbk melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Bandara ini juga menjadi bandara pertama dan satu-satunya yang dimiliki oleh pihak swasta di Indonesia.Sebelum dilakukan pengoperasian resmi, Bandara Dhoho Kediri akan melaksanakan uji pra operasi yang melibatkan beberapa pesawat untuk melakukan take off dan landing. Uji pra operasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh fasilitas dan sistem di bandara ini berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar internasional.
2.Lokasi, fasilitas dan luas Bandara Dhoho
Bandara Dhoho terletak di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Bandara ini akan memiliki fasilitas yang lengkap, seperti runway berukuran 3.300 x 60 meter, apron komersial berukuran 548 x 141 meter, apron VIP berukuran 221 x 97 meter, 4 taxiway, dan tempat parkir dengan luas 37.108 meter persegi.Selain itu, Bandara Dhoho juga akan dilengkapi dengan terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi yang dapat menampung 1,5 juta penumpang per tahun.
Namun, diperkirakan jumlah penumpang akan terus meningkat hingga mencapai 10 juta orang per tahunnya.Selain fasilitas itu, Bandara Dhoho Kediri juga memiliki fasilitas di luar Bandara, seperti Jalan Tol yang menghubungkan Tulungagung–Kediri. Tol ini memiliki panjang sekitar 44,51 kilometer. Diketahui, pembangunannya diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp10,25 triliun. Saat ini, proses pembebasan lahan terus bergulir. Dengan adanya tol ini diharapkan akan mempermudah akses menuju Bandara Dhoho Kediri.
3.Waktu Pembangunan Bandara Dhoho Kediri
Proses pembebasan lahan pembangunan Bandara Dhoho Kediri memakan waktu cukup lama karena harus berurusan dengan berbagai pihak. Diketahui proses pembebasan lahan tersebut berlangsung mulai tahun 2018 hingga akhir tahun 2020. Sementara itu, pada akhir tahun 2023 ini, progres pengerjaan pembangunan Bandara Dhoho Kediri telah rampung. Pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 5 tahun.
4.Arsitektur Bandara Internasional Dhoho Kediri
Meskipun diberi label sebagai Bandara Internasional, Bandara Dhoho Kediri tetap mempertahankan kearifan lokal dan budaya setempat dalam desain arsitekturnya. Hal ini terlihat dari penggunaan ornamen dan miniatur kesenian yang digunakan untuk memperindah bandara ini. Bahkan, di terminal penumpang terdapat sebuah gapura yang menyerupai bentuk candi.
5.Besaran Anggaran Pembangunan Bandara Dhoho Kediri
PT Surya Dhoho Investama (SDHI) menginvestasikan anggaran senilai Rp10 triliun. Namun, pada pertengahan tahun 2023 perusahaan menambah anggaran sekitar Rp3 triliun, sehingga total anggaran senilai Rp13 triliun untuk pembangunan Bandara Dhoho Kediri.
Itulah fakta-fakta menarik tentang Bandara Internasional Dhoho Kediri.
