KabarBaik.co – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo merendam dua kecamatan di wilayah Gresik utara, Rabu (13/2). Yakni Kecamatan Bungah dan Dukun. Ketinggian air bah mencapai 10-50 centimeter.
Banjir ini menyusul status Sungai Bengawan Solo yang masuk zona merah. Peningkatan ketinggian air terjadi sejak Minggu (10/3). Air sudah merendam pemukiman warga.
Di Kecamatan Dukun, banjir sejumlah rumah warga di Desa Madu Mulyorejo. Total ada 18 kepala keluarga (KK) terdampak luapan Sungai Bengawan Solo. Ketinggian air mencapai 30 centimeter.
Babinsa Koramil 0817/16 Dukun, Serda Azis mengatakan, ketinggian air bervariasi dan belum ada kenaikan. “Sampai dengan sekarang masih dilaksanakan pemantauan mengantisipasi terhadap bertambahnya luapan air apabila hujan nantinya,” jelasnya, Rabu (13/3).
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menyiapkan kebutuhan alat evakuasi. Jika diperlukan, warga akan dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Di sisi lain, pemantauan terhadap perkembangan debit air Sungai Bengawan Solo juga terus dilakukan.
Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pemkab Gresik Miko Herlambang menuturkan, di Kecamatan Bungah banjir menggenangi wilayah Desa Bungah.
Selain merendam rumah warga, banjir luapan Sungai Bengawan Solo juga menggenangi jalan poros dan jalan lingkungan. “Ketinggian air antara 10-50 centimeter,” tandas Miko Herlambang kepada awak media, Rabu (13/3).
Pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo. Serta menyiapkan alat-alat kedaruratan sebagai antisipasi kenaikan debit air dan banjir yang lebih besar.
Pihaknya bahkan sudah mengirim bahan penanganan banjir luapan Sungai Bengawan Solo untuk kedaruratan. Seperti halnya karung dan terpal.