KabarBaik.co – Mendukung program percepatan ketahanan pangan, Lapas Kelas I Surabaya di bawah Kanwil Kemenkumham Jatim mulai memanfaatkan lahan baru yang diresmikan Plt Dirjen Pemasyarakatan, Y Ambeg Paramarta, baru-baru ini.
Sabtu (30/11) kemarin, penanaman bibit jagung dan sayuran dilakukan dengan melibatkan sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah diseleksi melalui sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
Rudi Hartono, Kabid Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Surabaya, menjelaskan bahwa keterlibatan WBP dalam program ini dilakukan berdasarkan keinginan dan kemampuan mereka.
“Para WBP yang kami libatkan ini berdasarkan kemauan mereka sendiri yang tinggi untuk belajar, berkontribusi serta beberapa narapidana memang memiliki keterampilan di bidang pertanian,” ujarnya.
Lahan seluas 3.800 meter persegi tersebut kini ditanami berbagai jenis tanaman, seperti jagung hibrida, jagung manis, dan aneka sayur mayur. Menurut Rudi, pemilihan tanaman dilakukan atas pertimbangan kemudahan perawatan dan hasil yang optimal.
“Kami memilih jenis tanaman ini, sesuai dengan arahan Kalapas Kelas I Surabaya karena kemudahan dalam perawatan maupun fokus perawatan untuk beberapa tanaman terlebih dahulu sehingga potensi hasil bisa dirasakan secara maksimal bagi petugas, WBP, maupun masyarakat,” tambahnya.
Jayanta, Kalapas Kelas I Surabaya, menyatakan bahwa program ini tidak hanya sebagai bentuk pembinaan kepada WBP tetapi juga mendukung kebijakan nasional.
“Program ini tidak hanya menjadi sarana pembinaan kepada warga binaan sebagai bekal dan pengalaman mereka untuk terus berkembang, tetapi juga mendukung implementasi Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pembinaan ini dirancang untuk memberi keterampilan baru bagi WBP sehingga mereka dapat berkontribusi langsung dalam pencapaian ketahanan pangan.
“Dengan memanfaatkan lahan yang baru diresmikan, diharapkan warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga mampu berkontribusi langsung pada pencapaian ketahanan pangan,” harap Jayanta.
Selain menjadi bagian dari program ketahanan pangan, hasil dari lahan pertanian ini diharapkan memberikan manfaat nyata bagi petugas Lapas, WBP, dan masyarakat sekitar. Dengan pendekatan ini, Lapas Kelas I Surabaya ingin menunjukkan bahwa lembaga pemasyarakatan dapat berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut Jayanta, keterampilan yang diperoleh WBP melalui program ini dapat menjadi bekal berharga bagi mereka saat kembali ke masyarakat. “Melalui program ini, WBP diharapkan memiliki pengalaman yang bermanfaat sehingga mereka dapat mandiri dan produktif setelah bebas,” jelasnya.
Program ini menjadi bagian dari upaya Lapas Kelas I Surabaya dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (*)







