KabarBaik.co – DPRD Kabupaten Jember meminta Bulog mengoptimalkan serapan gabah. Hal itu karena harga gabah di Jember anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram, di mana sebelumnya di angka Rp 6.500 per kilogram.
Hal itu diungkapkan Ketua Komusi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, Jumat (11/4). Ia mengatakan pihaknya mendapat banyak laporan dari masyarakat khusunya dari petani di Kecamatan Kalisat, Jember soal anjloknya harga gabah.
“Keluhan itu sudah masuk ke saya beberapa waktu. Memang saat ini panen raya pertama dari 39.000 hektare luasan lahan yang ada dengan hasil sekitar 59.000 ton gabah memengaruhi harga jual. Di Kalisat ada informasi harganya sampai Rp 4.000 perkilo, di Ledokombo Rp 5.000, perkilo,” kata Legislator PDI Perjuangan itu.
Dengan fakta tersebut ia meminta kepada Bulog jangan sampai membatasi serapan gabah petani.
“Justru saat ini momentum Bulog menyelaraskan Inpres nomor 6 tahun 2025 tentang pengadaan dan pengelolaan gabah untuk tujuan ketahanan pangan nasional swasembada pangan,” jelasnya.
“Kendalanya saat ini bagi Bulog, banyak mitra perusahaan, yakni penggilingan gabah yang tidak bisa optimal memroduksi gabah. Sementara dryer yang dimiliki Bulog terbatas jumlah produksinya,” imbuh Candra.
Selain itu, petani terkendala keterbatasan kepemilikan lahan untuk mengejar pengeringan gabah secara swasembada.
“Ya hasilnya anjloknya harga gabah ini disebabkan persoalan yang kompleks. lembaga Bulog satu-satunya yang ditunjuk negara untuk menjaga stabilitas harga gabah. Jadi apapun kondisinya harus tetap mengikuti Instruksi Presiden RI,” pungkas Candra. (*)