KabarBaik.co – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus memperkuat kolaborasi internasional dengan Thailand melalui kegiatan business matching. Acara yang berlangsung di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Selasa (11/3), ini menghadirkan sekitar 70 pengusaha Jatim serta Director Department of International Trade Promotion Ministry of Commerce Thailand, Hataichanok, bersama sejumlah pengusaha Thailand.
Ketua Umum HIPMI Jatim, Ahmad Salim Assegaf, menjelaskan bahwa Thailand memiliki potensi besar sebagai negara tujuan ekspor. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkatnya permintaan pasar, Thailand menjadi pasar strategis bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jawa Timur.
“Namun, hingga kini, ekspor Jatim ke Thailand belum tergarap maksimal. Bahkan neraca perdagangan masih defisit sejak 2020 hingga 2024,” ujar Ahmad.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim menunjukkan, pada tahun 2020 ekspor Jatim ke Thailand mencapai USD 451,92 ribu, sementara impornya mencapai USD 750,10 ribu, sehingga defisit sebesar USD 289,18 ribu. Tren serupa terjadi hingga 2024, dengan komoditas ekspor utama meliputi tembaga, plastik, produk kimia, daging olahan, serta tembakau.
Meningkatkan Peluang Kerja Sama
Dalam business matching ini, HIPMI dan Kadin Jatim menjembatani pengusaha Jatim dari berbagai sektor, seperti manufaktur, makanan dan minuman, industri jasa, konstruksi, hingga agroindustri, untuk berdiskusi dengan pengusaha Thailand.
“Kegiatan ini adalah langkah awal menuju kolaborasi lebih besar dengan pemerintah dan pengusaha Thailand,” jelas Ahmad.
Ketua Bidang IX UMKM, Koperasi, dan Kewirausahaan HIPMI Jatim, Widia Prita, menambahkan bahwa HIPMI tengah mengklasifikasikan produk UMKM untuk dipromosikan sesuai kebutuhan pasar internasional. “Sebagian besar anggota HIPMI Jatim adalah pelaku UMKM. Kami ingin membantu mereka memperluas pasar, termasuk ke Thailand,” ujarnya.
Ketua Bidang XII Investasi dan Kerja Sama Antar Daerah HIPMI Jatim, Ardito Grahadi, menegaskan bahwa HIPMI bertujuan mengangkat kelas UMKM melalui dukungan modal, pencarian pasar, dan pendampingan.
“Pertemuan ini adalah salah satu upaya kami untuk memastikan UMKM Jatim semakin maju dan berkembang,” katanya.
Dukungan Kadin Jatim dan Thailand
Ketua Komite Tetap Perdagangan dan Jasa Luar Negeri Kadin Jatim, Fernanda Reza Muhammad, mengapresiasi inisiatif HIPMI. Ia berharap kolaborasi ini dapat mengurangi defisit perdagangan Jatim dengan Thailand dan meningkatkan ekspor.
Director Department of International Trade Promotion Ministry of Commerce Thailand, Hataichanok, menyampaikan antusiasmenya. “Kantor kami akan menjadi penghubung antara Thailand dan Indonesia, sehingga bisnis dari kedua negara dapat saling terintegrasi,” ujarnya.
Hataichanok juga menyoroti potensi kopi Indonesia sebagai peluang besar untuk ekspor ke Thailand. “Kami melihat kopi sebagai komoditas unggulan yang bisa dikembangkan lebih jauh,” tutupnya.
Kolaborasi ini diharapkan membuka jalan bagi hubungan dagang yang lebih kuat antara Jawa Timur dan Thailand, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.(*)