Ini Peran dan Wajah Oknum TNI-AL Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil

oleh -1872 Dilihat
AKBAR ADIL
Terduga pelaku penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak. (Foto Repro FB)

KabarBaik.co- Kasus penembakan maut yang melibatkan oknum TNI-AL, masih menyita perhatian luas. Sejauh ini, pihak berwenang belum membuka identitas oknum bersangkutan. Namun, di media-media sosial sosok si penempak itu sudah banyak tersebar. Yang pasti, sejumlah anggota komplotan pencurian mobil bermodus rental itu sudah berhasil dibekuk.

Di media sosial X (dulu Twitter), misalnya. Beberapa akun mengunggah capture foto wajah yang diduga oknum TNI-AL pelaku penembakan maut tersebut. Namanya adalah Akbar Adil, 26 tahun, kelahiran 12 Desember 1998. Asal Lampung, Sumatera Selatan. Namun, kepastiannya mesti menunggu penjelasan resmi dari pihak berwenang.

Dorrr! Bak Film Laga, Bos Rental Mobil Tewas Ditembak, Pelaku Diduga Oknum TNI-AL

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan tim KabarBaik.co dari berbagai sumber, sebelum insiden maut terjadi, ada kesepakatan antara sejumlah anggota komplotan. Mereka sudah melakukan perencanaan-perencanaan. Keterangan itu didapatkan dari beberapa pelaku yang berhasil dibekuk. Salah seorang di antaranya Ajat Supriatna, yang berperan mencari mobil sewaan atau rental.

Lantas, Ajat menyewa kendaraan berjenis Honda Brio merah di usaha rental Makmur Jaya, milik Ilyas Abdul Rahman (IAR), 48 tahun. Ajat dijanjikan mendapatkan imbalan uang Rp 5 juta. Lalu, IM, pelaku lain yang sudah ditangkap polisi berperan sebagai penadahnya. Nah, rencananya mobil Brio sewaan itu hendak dibeli oleh si oknum TNI-AL itu dengan harga Rp 40 juta.

Dari hasil penyidikan juga terungkap, ternyata KTP yang dipakai Ajat sebagai jaminan sewa mobil adalah palsu. KTP palsu itu beralamat di Jatiuwung, Kota Tangerang. Adapun KTP milik Ajat lainnya beralamat di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Rencana jahat pencurian itu terendus saat pemilik rental mengetahui salah satu GPS di mobil Brio itu yang diputus pelaku. Namun, ternyata masih ada satu GPS lainnya yang kemungkinan tidak diketahui pelaku. Akhirnya, IAR bersama anaknya serta beberapa melakukan pengejaran pelaku.

Dan, kemudian terjadilah insiden penembakan maut tersebut. Tepatnya, terjadi di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau tol Tangerang, Banten. Nyawa IAR terenggut. Tertembus peluru. Darah banyak keluar akibat luka tembak. Seorang lainnya, rekan IAR, dilaporkan kritis juga karena tertembak. Jumat (3/1), petugas pun langsung gerak cepat. Ajat, IM serta oknum TNI-AL berhasil diringkus. Beberapa anggota komplotan lain tengah diburu.

Awalnya, oknum itu mengaku dari kesatuan Angkatan Udara (AU). Kabar itu pun sempat beredar. Tapi, belakangan terungkap diduga dari AL. Pihak TNI-AU pun sudah memberikan klarifikasi yang juga diunggah melalui akun X @_TNIAU, Jumat (3/1) dengan keterangan sebagai berikut:

Menanggapi pemberitaan yang beredar terkait dugaan keterlibatan oknum TNI Angkatan Udara (TNI AU) dalam insiden penembakan di Tol Jakarta-Merak, TNI AU dengan ini menyampaikan klarifikasi resmi berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan,” tulis akun tersebut.

Penyelidikan mendalam dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut.

 TNI AU tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak yang berwenang.

 TNI AU juga mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat.

Peristiwa penembakan itu juga mendapat atensi dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kepada awak media, dia membenarkan ada keterlibatan prajurit TNI. Kini, oknum prajurit tersebut sudah ditangkap. ’’Betul sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut. Apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Pemeriksaan Anggota Kepolisian

Dalam insiden ini, Polri juga dikabarkan tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggotanya. Yakni, dari Polsek Cinangka, Cilegon. Ini setelah beredar informasi bahwa sebelum insiden penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak itu terjadi, pemilik rental mobil bersama anak dan rekannya sempat mampir ke Mapolsek Cinangkan. Mereka berniat meminta pendampingan polisi untuk ikut membantu. Melakukan pengejaran terduga pelaku pencurian kendaraan. Namun, upaya itu bertepuk sebelah tangan dari kepolisian setempat.

Dalam video yang beredar, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan pun memberikan penjelasan. Dia menceritakan, pada Kamis (2/1) dini hari, sekitar pukul 03.10 WIB, datang tujuh pria menggunakan satu mobil minibus putih dengan nomor polisi tidak diketahui ke Mapolek Cinangka dan mengaku dari leasing. Kemudian, mereka meminta bantuan pendampingan untuk melakukan pengambilan atau penarikan mobil karena masalah leasing atau rental.

“Brigadir Deri selaku anggota piket menerima permintaan bantuan tersebut. Dia menanyakan legalitas kendaraan yang akan ditarik, namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan,” kata Asep.

Deri lantas menghubungi Kapolsek via telepon untuk meminta petunjuk dan arahan. Asep pun memberikan arahan kepada Deri agar memberi pemahaman kepada pemohon sehingga tidak terjadi salah paham. Asep mewanti-wanti agar jangan sampai upaya melakukan pendampingan tersebut menyalahi aturan atau melanggar hukum karena akan menyita atau menarik kendaraan. Hal ini guna mengantisipasi kerawanan atau perlawanan saat melakukan penarikan mobil.

Deri pun menyarankan kepada pemilik kendaraan atau rental untuk membuat laporan secara resmi sebagai dasar pihak kepolisian.

Singkat cerita, karena mendapat penolakan, akhirnya pemilik rental bersama rombongan memilih untuk meneruskan pengejaran. Kabar yang beredar di media sosial, saar meminta pendampingan itu sebetulnya pihak pemohon sudah menunjukkan beberapa barang bukti seperti BPKB, STNK, dan lainnya kepada petugas piket di Mapolsek setempat.

Namun, kepastiannya, tentu menunggu hasil pemeriksaan dan penjelasan resmi dari pihak berwenang. Yang jelas, insiden ini mendapat perhatian luas dan mengundang keprihatinan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.