KabarBaik.co – Debat terakhir Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menjadi panggung emas bagi pasangan calon tunggal, Eri Cahyadi dan Armuji. Berlangsung di Ballroom Mercure Grand Mirama Surabaya, Kamis (21/11) malam, acara ini diharapkan mampu memberi masyarakat Surabaya wawasan mendalam tentang visi dan misi calon pemimpin mereka.
Meski hanya satu pasangan yang bertarung, Ketua KPU Surabaya, Suprayitno, menegaskan bahwa debat tetap menjadi elemen penting dalam proses demokrasi.
“Debat ini tidak hanya formalitas, tetapi juga upaya memberikan masyarakat informasi mendalam agar mereka lebih yakin dengan calon pemimpin yang akan memimpin Surabaya lima tahun ke depan,” ungkapnya, Jumat (22/11).
Dengan tema “Memajukan dan Menyelesaikan Persoalan Daerah,” Eri Cahyadi menjelaskan transformasi besar yang telah ia capai bersama Armuji selama tiga setengah tahun terakhir menjabat. Ia menekankan keberhasilan Surabaya menjadi kota yang tangguh di tengah pandemi COVID-19, hingga meraih pengakuan sebagai Kota Layak Anak Internasional.
Eri mengklaim pendekatan berbasis budaya lokal menjadi kunci keberhasilan pemerintahannya. “Kita membuktikan bahwa semangat gotong royong dan budaya arek mampu menghadapi segala tantangan, termasuk pandemi. Hasilnya, Surabaya tidak hanya pulih, tapi juga melesat sebagai kota berprestasi,” ujar Eri dengan penuh optimisme.
Dalam paparannya, Eri juga menyoroti penghargaan yang diraih Surabaya, seperti pengakuan nasional atas kualitas pelayanan publik. Ia berjanji akan terus mendorong inovasi pelayanan yang ramah, cepat, dan berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Sementara itu, Armuji, sebagai calon wakil wali kota, menambahkan bahwa pasangan ini berkomitmen untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan. “Kami tidak hanya bicara soal capaian, tapi bagaimana ke depan kami memastikan seluruh warga Surabaya merasa memiliki dan terlibat dalam setiap langkah pembangunan,” tuturnya.
Menanggapi permasalahan daerah, seperti banjir dan sampah, pasangan ini menawarkan solusi konkret. Eri menyebutkan program revitalisasi drainase dan pengelolaan sampah berbasis teknologi sebagai prioritas dalam periode berikutnya. “Kami akan membangun lebih banyak tempat pengolahan sampah terpadu dan memastikan drainase kota bebas hambatan,” jelasnya.
Suprayitno berharap debat ini mampu memberikan masyarakat gambaran yang lebih jelas tentang visi dan program kerja Eri-Armuji. “Masyarakat Surabaya berhak mendapatkan informasi yang lengkap, sehingga mereka bisa menentukan pilihan dengan penuh keyakinan,” katanya.
Antusiasme warga terhadap debat ini terlihat dari banyaknya komentar positif di media sosial. Beberapa warga menilai Eri-Armuji telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun Surabaya, sementara yang lain berharap janji-janji tersebut dapat terealisasi secara konkret.
Pilwali Surabaya 2024 akan digelar pada 27 November mendatang. Meskipun hanya diikuti oleh satu pasangan calon, pemilu ini tetap menjadi momen penting dalam menentukan arah masa depan Kota Pahlawan. Dengan paparan visi dan misi yang jelas, Eri-Armuji berharap dapat meraih kepercayaan penuh dari masyarakat. (*)