KabarBaik.co – Geliat ekonomi kerakyatan terlihat jelas di halaman timur Balai Kota Among Tani, Kota Batu. Deretan stan UMKM lokal yang tertata rapi memeriahkan pembukaan Pasar Rakyat Ultra Mikro (UMi) 2025. Sebuah agenda nasional hasil kolaborasi Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan bersama Pemkot Batu. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 28-30 November.
Kota Batu terpilih sebagai lokasi puncak penutupan Pasar Rakyat UMi 2025 setelah penyelenggaraan sebelumnya digelar di beberapa kota, yakni Kota Bukittinggi, Kota Pekalongan, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Maros. Ajang ini dirancang sebagai ruang penguatan ekosistem UMKM agar semakin berdaya saing melalui akses pembiayaan inklusif, pendampingan, serta kolaborasi lintas sektor.
Direktur Utama PIP Ismed Saputra, menegaskan bahwa penyelenggaraan Pasar Rakyat UMi di Kota Batu menjadi peluang strategis untuk mendorong UMKM berkembang lebih cepat dan maju.
“PIP mendapat mandat memberikan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM melalui lembaga penyalur. Kerja sama ini merupakan peluang besar bagi UMKM Kota Batu untuk berkembang lebih maju,” ujar Ismed, di halaman Balaikota Among Tani, Kota Batu, Sabtu (29/11).
Hingga 2025, PIP telah menggandeng 110 lembaga penyalur, mulai dari perbankan Himbara, BUMN, badan usaha hingga koperasi. Sejak 2012, lembaga-lembaga tersebut telah menyalurkan pembiayaan bagi 13,5 juta pelaku UMKM dengan total nilai mencapai Rp 56,1 triliun.
Tak hanya fokus pada pembiayaan, PIP juga terus menjalankan peran pendampingan untuk memastikan UMKM dapat tumbuh dan bertahan secara berkelanjutan. Pendampingan dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi hingga kementerian/lembaga.
“PIP tidak hanya hadir dalam pembiayaan, tetapi juga siap mendukung pembentukan komunitas, pemanfaatan sumber daya lokal, hingga kolaborasi lintas sektor termasuk pengelolaan kawasan hutan berbasis pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.
Dengan kehadiran Pasar Rakyat UMi 2025, Kota Batu semakin memantapkan posisinya sebagai daerah yang ramah UMKM dan mendorong ekonomi kerakyatan melalui inovasi, pemberdayaan, dan peningkatan akses pembiayaan. (*)
