KabarBaik.co — Kemacetan yang kerap terjadi di jalur menuju Makam Sunan Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik menuai sorotan. Salah satu biangnya adalah kendaraan pribadi maupun bus mini yang kerap kali parkir sembarangan di tepi jalan, memakan badan jalan dan menghambat arus lalu lintas.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, menilai persoalan ini sudah meresahkan masyarakat dan harus segera ditertibkan.
“Persoalan parkir di jalanan Makam Sunan Giri, di bawahnya masjid itu memang meresahkan. Harus ditertibkan. Di dalam kan sudah ada tempat parkirnya, tapi ini malah di pinggir jalan,” ujar Hamdi, Minggu (20/7).
Ia menyebut kondisi jalan yang sempit menjadi tidak memungkinkan untuk menampung kendaraan besar yang memaksa parkir di pinggir jalan.
“Kalau ada kendaraan besar, baik itu bus mini maupun elf yang parkir di sana, itu sangat mengganggu. Saya sudah berkali-kali sampaikan ke teman-teman Dishub agar segera ditertibkan,” tegasnya.
Hamdi menyoroti lemahnya tindakan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik. Menurutnya, perlu adanya penertiban dalam bentuk aksi nyata.
“Masyarakat Gresik perlu tindakan nyata yang selama ini memang kurang dari teman-teman Dishub untuk penertiban parkir. Kalau memang tidak sanggup, bilang saja tidak sanggup,” kritiknya.
Menurut dia, area parkir resmi sebenarnya sudah disediakan di kawasan Jalan Mayjend Sungkono. Namun, banyak pengunjung memilih parkir sembarangan di pinggir jalan karena lokasi yang lebih dekat ke lokasi wisata.
Ia pun mempertanyakan legalitas juru parkir di kawasan tersebut. “Saya nggak tahu itu resmi atau tidak, tapi kalau saya lihat, yang memarkirkan ya tidak resmi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Gresik Muhammad Nugroho, menyampaikan bahwa pihaknya sudah rutin melakukan patroli dan penertiban. “Kita hampir setiap hari keliling untuk penertiban. Parkir di wilayah wisata religi kadang memang ramai luar biasa,” katanya.
Ia mengakui situasi bisa tidak terkendali saat kawasan wisata dipadati pengunjung. “Biasanya kalau ramai luar biasa, kita langsung ke lokasi. Disamping itu, secara rutin kami lakukan pemantauan dengan mobil keliling. Di situ kami bantu pengaturan lalu lintas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nugroho menyebut bahwa bis-bis tanggung kerap menjadi penyebab utama kemacetan. “Kadang nggak masuk akal, bisa parkir kiri kanan jalan. Sadar dikit aja, sebetulnya masih bisa jalan. Jangan sampai kiri kanan dipakai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pengemudi yang nekat memaksa kendaraan naik ke area yang tidak layak untuk parkir. “Untuk yang Giri arah Kebomas itu bener-bener nekat,” pungkasnya.(*)