kabarbaik.co – Sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi menyatakan sikap dan moral politik menjelang Pemilu 2024 ini.
Pernyataan sikap ini diutarakan sebagai bentuk respon terhadap situasi politik dan hukum di Indonesia yang dikacaukan oleh penguasa saat ini.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Nur Efendi menyebut semula dia mengapresiasi kepemimpinan Joko Widodo.
Apresiasi itu diberikannya, karena Jokowi semula dianggapnya mampu mewujudkan pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Tapi ternyata ujung-ujungnya itu diarahkan untuk kepentingan pribadi dan golongannya,” kata Efendi.
“Jadi skornya dari saya minus. Hanya 40,” imbuhnya.
Ia juga terlibat dalam pernyataan sikap dan moral politik bersama akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi.
Diantaranya Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Universitas PGRI Banyuwangi, Institut Agama Islam Ibrahimy, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi.
Efendi menuntut pemerintah baik eksekutif, legislatif dan yudikatif tidak menggunakan hukum sebagai instrumen politik sehingga hukum alpha terhadap nilai moral dan etika.
Kedua ia juga menuntut penyelenggara pemilu, Bawaslu dan KPU, TNI, Polri dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) netral dan mewujudkan pemilu yang bermartabat.
Selanjutnya ia juga menuntut pemerintah baik dari tataran pusat hingga desa untuk bersikap secara bijak dalam menjaga nilai hukum dan demokrasi.
“Kami menuntut seluruh elemen negara menegakkan nilai hukum demokrasi dan etika politik serta berorientasi pada kepentingan bangsa dan bukan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.