Menag Sebut Kuota Haji Indonesia Tahun Depan Sebanyak 221 Ribu

Editor: Hairul Faisal
oleh -78 Dilihat
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy di Mekkah. (Foto: Kemenag)

KabarBaik.co – Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M baru saja usai. Bersamaan dengan itu, kepastian kuota haji untuk jemaah asal Indonesia pada tahun depan sudah disampaikan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah pada operasional haji 1446 H/2025 M.

Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menag usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H. Acara ini diselenggarakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah, yang dihadiri para pimpinan delegasi haji dari berbagai negara.

Baca juga:  Alhamdulillah, Jemaah Haji Kloter 14 Asal Kota Batu Tiba Dengan Selamat

“Malam ini saya menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy semacam malam tasyakuran atas selesainya penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H. Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji ‘Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M,” kata Yaqut di kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Makkah, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (20/6).

Baca juga:  Siap-siap, Biaya Haji Naik Jadi Rp 105 Juta

Yaqut mengapresiasi Kemenhaj Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal, sehingga proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat. “Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa non haji,” ucapnya.

Pejabat yang akrab disapa Gus Men itu menilai, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan sukses dengan sejumlah indikator. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup.

Baca juga:  Dana BOS Pesantren Cair Rp 220 Miliar, Ingat! Penggunaan Harus Tepat dan Akuntabel

Kedua, lanjut Yaqut, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah. “Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah,” ujar Yaqut. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.