Motif Asmara di Balik Perundungan Remaja Gresik, Korban Akhirnya Lapor Polisi

oleh -705 Dilihat
eeaa8aa9 16ba 4c94 b9b2 2b1a48f3ebf6
Ruang Unit PPA Satreskrim Polres Gresik. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – Viralnya video perundungan remaja perempuan di Kabupaten Gresik menyita perhatian publik. Belakangan diketahui, aksi tidak terpuji yang dilakukan anak di bawah umur tersebut dipicu persoalan asmara ‘cinta monyet’.

Fakta itu sebagaimana penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik. Kepolisian telah meminta keterangan dari korban dan empat orang saksi.

Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Hepi Muslih Riza menjelaskan, korban T, 15 tahun, bersama pihak keluarga telah resmi membuat laporan kepolisian, Selasa (19/11). Laporan tersebut setelah korban mendapat pendampingan Dinas KBPPPA Gresik dan instansi terkait lainnya.

Baca juga:  Satgas Bencana Nasional BUMN Jatim Siagakan 41 Relawan di Pulau Bawean

Hepi menyebut, korban sempat ragu untuk melapor karena khawatir kembali dirundung. Namun, pihaknya meyakinkan akan memberikan perlindungan. “Apalagi peristiwa tersebut telah memenuhi unsur delik pidana,” ungkap Hepi, kemarin.

Video Perundungan Remaja di Gresik Gegerkan Medsos, Korban Ditendang-Ancaman Pembunuhan, Polisi dan KBPPPA Turun Tangan

Dari keterangan korban, didapati fakta bahwa aksi perundungan tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda. Yang masih berada di area sarana olahraga di kawasan Kecamatan Kebomas.

“Di lokasi pertama korban sudah mengalami kekerasan. Namun karena situasinya cukup ramai, maka korban dan terduga pelaku bergeser ke lokasi yang lebih sepi,” beber Hepi.

Baca juga:  Tampang Kiai yang Cabuli Santriwati di Gresik, Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Korban mengalami intimidasi, kekerasan hingga ancaman pembunuhan dari para terduga pelaku. Mirisnya, mereka mengabadikan momen tersebut dengan dalih kebutuhan konten. “Total ada 6 remaja perempuan yang diduga merundung korban,” imbuhnya.

Pihaknya sudah memeriksa 4 remaja dengan status sebagai saksi. Mereka adalah DD dan DL yang berusia 14 tahun, AY 15 tahun, SL 17 tahun. Sedangkan dua diantaranya masih dalam proses pencarian, mereka berinisial PN dan NV terduga pelaku utama yang tampak pada video.

Perwira dengan satu balok di pundak itu menjelaskan bahwa korban kerap mengalami kekerasan verbal di lingkungan pertemanannya. Namun, baru mengalami kekerasan fisik pada peristiwa kemarin.

Baca juga:  Digoyang Gempa Susulan, Masjid Jamik di Pulau Bawean Gresik Ambruk

“Dipicu kesalahpahaman, korban sempat berinteraksi dengan mantan kekasih NV melalui chatting. Sehingga menyulut emosi NV untuk melakukan perundungan,” bebernya.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil visum dan tes psikologi terhadap korban. Termasuk melakukan pencarian terhadap dua terduga pelaku yang belum memenuhi panggilan. “Perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.