KabarBaik.co – Viralnya video perundungan remaja perempuan di Kabupaten Gresik menyita perhatian publik. Belakangan diketahui, aksi tidak terpuji yang dilakukan anak di bawah umur tersebut dipicu persoalan asmara ‘cinta monyet’.
Fakta itu sebagaimana penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik. Kepolisian telah meminta keterangan dari korban dan empat orang saksi.
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Hepi Muslih Riza menjelaskan, korban T, 15 tahun, bersama pihak keluarga telah resmi membuat laporan kepolisian, Selasa (19/11). Laporan tersebut setelah korban mendapat pendampingan Dinas KBPPPA Gresik dan instansi terkait lainnya.
Hepi menyebut, korban sempat ragu untuk melapor karena khawatir kembali dirundung. Namun, pihaknya meyakinkan akan memberikan perlindungan. “Apalagi peristiwa tersebut telah memenuhi unsur delik pidana,” ungkap Hepi, kemarin.
Dari keterangan korban, didapati fakta bahwa aksi perundungan tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda. Yang masih berada di area sarana olahraga di kawasan Kecamatan Kebomas.
“Di lokasi pertama korban sudah mengalami kekerasan. Namun karena situasinya cukup ramai, maka korban dan terduga pelaku bergeser ke lokasi yang lebih sepi,” beber Hepi.
Korban mengalami intimidasi, kekerasan hingga ancaman pembunuhan dari para terduga pelaku. Mirisnya, mereka mengabadikan momen tersebut dengan dalih kebutuhan konten. “Total ada 6 remaja perempuan yang diduga merundung korban,” imbuhnya.
Pihaknya sudah memeriksa 4 remaja dengan status sebagai saksi. Mereka adalah DD dan DL yang berusia 14 tahun, AY 15 tahun, SL 17 tahun. Sedangkan dua diantaranya masih dalam proses pencarian, mereka berinisial PN dan NV terduga pelaku utama yang tampak pada video.
Perwira dengan satu balok di pundak itu menjelaskan bahwa korban kerap mengalami kekerasan verbal di lingkungan pertemanannya. Namun, baru mengalami kekerasan fisik pada peristiwa kemarin.
“Dipicu kesalahpahaman, korban sempat berinteraksi dengan mantan kekasih NV melalui chatting. Sehingga menyulut emosi NV untuk melakukan perundungan,” bebernya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil visum dan tes psikologi terhadap korban. Termasuk melakukan pencarian terhadap dua terduga pelaku yang belum memenuhi panggilan. “Perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” pungkasnya. (*)