KabarBaik.co – Redi Wisono dari Komite Teater Dewan Kebudayaan dan Kesenian Kota Blitar kembali mendapat amanah untuk menulis naskah sekaligus menyutradarai pagelaran drama kolosal Perjuangan PETA.
Pertunjukan ini melibatkan sekitar 200 pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang tergabung dalam teater pelajar dan berada di bawah manajemen Sanggar Rumah Cinta Indonesia.
Pagelaran ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perjuangan PETA Blitar pada 14 Februari, yang juga disepakati sebagai Hari Cinta Tanah Air. “Sekarang kita tanamkan Hari Cinta Tanah Air sebagai wujud rasa cinta kita pada bangsa dan negara,” ujar Redi Wisono, Jumat (14/2).
Dalam produksi drama ini, Redi menekankan pentingnya tuntunan, tatanan, dan naskah yang telah melalui riset mendalam agar sejarah tidak menyimpang. “Jika ada improvisasi yang berlebihan, dikhawatirkan sejarahnya bisa membias,” tambahnya.
Jika tahun sebelumnya pagelaran dikemas dengan konsep sendra tasik yang menggabungkan seni tari, drama, dan musik, tahun ini lebih menonjolkan aspek teaterikal.
Selain itu, pertunjukan ini juga melibatkan berbagai elemen seni, termasuk drumband Kota Blitar sebagai pengiring musik, serta gamelan tradisional dan marching band untuk memperkuat nuansa pertunjukan.
Redi berharap pagelaran drama kolosal ini dapat terus diadakan setiap tahun. “Pagelaran ini sangat efektif sebagai ziarah budaya agar generasi muda tidak melupakan sejarah yang ada di Blitar,” pungkasnya. (*)