Pedagang Pasar Curhat ke Gus Fawait, Keluhkan Manajemen Buruk

oleh -243 Dilihat
IMG 20241012 WA0009
Gus Fawait saat menyerap aspirasi para pedagang. (Ist).

KabarBaik.co – Kondisi pasar tradisional di Kabupaten Jember kian hari semakin terpuruk, terutama yang ada di pusat kota seperti Pasar Tanjung.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya retribusi tinggi, bangunan yang semakin usang, manajemen pasar yang buruk, hingga minimnya sarana ibadah.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Jember, Muhadi mengatakan, para pedagang pasar telah mengeluhkan kondisi ini kepada pemerintah setempat, namun sayangnya hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.

Padahal waktu kampanye empat tahun lalu, mereka datang ke pasar dan berjanji bakal menata pasar, termasuk memperbaiki infrastruktur pasar seperti mandi cuci kakus (MCK) dan area parkir.

“Dulu ada Paslon yang datang ke pasar waktu kampanye Pilkada. Janjinya mau perbaiki pasar, tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang,” ucap Muhadi, Sabtu (12/10).

Muhadi berharap, tokoh yang akrab disapa Gus Fawait ini dapat memberikan perhatian serius dan menyelesaikan permasalahan di pasar tradisional jika berhasil terpilih menjadi Bupati Jember di Pilkada 2024.

“Kalau Gus Fawait saya yakin amanah. Kami mendukung Gus Fawait karena ada sebab, yaitu karena beliau punya visi misi untuk memperhatikan pasar, kalau Paslon di sebelah tidak ada,” ujar Muhadi.

Sementara, Gus Fawait, yang mendengarkan langsung keluhan pedagang terkait kondisi pasar yang sangat memprihatinkan, memastikan pihaknya akan menyelesaikan persoalan yang terjadi di pasar, terutama soal retribusi.

“Saya menjalankan pesan Pak Prabowo, bahwa sebagai pemimpin harus memperhatikan pedagang tradisional, karena mereka salah satu penyangga ekonomi. Makanya, saya pastikan retribusi akan turun 100 persen,” tegasnya.

Selain itu, Gus Fawait juga memastikan bakal menata kembali manajemen pasar yang saat ini kurang optimal, termasuk membangun fasilitas ibadah yang representatif.

“Di samping berjualan cari nafkah, mereka juga ingin beribadah. Sangat disayangkan kalau tempat ibadah saja tidak ada, padahal Jember ini terkenal dengan kabupaten yang memiliki jumlah pesantren terbanyak se-Indonesia,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.