KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro optimistis realisasi APBD akan meningkat signifikan menjelang tutup tahun anggaran 2025. Hingga 25 November 2025, serapan APBD tercatat baru mencapai 51,56 persen atau Rp 4,02 triliun dari total anggaran Rp 7,8 triliun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Edi Susanto, memproyeksikan serapan APBD dapat menembus 83,75 persen pada akhir Desember mendatang. Proyeksi tersebut didasarkan pada perhitungan akumulatif dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang disebut tengah bekerja maksimal untuk menuntaskan program yang telah direncanakan.
“Kalau dari masing-masing OPD se-Kabupaten Bojonegoro, sesuai dengan perhitungan yang kita lakukan, total serapan hingga akhir tahun sekitar 83,75 persen,” ujar Edi Susanto, Senin (1/12).
Edi mengakui masih terdapat sejumlah OPD dengan serapan anggaran yang rendah. Namun, dia memastikan bahwa hal tersebut lebih dipengaruhi proses administrasi dan pengerjaan kegiatan yang masih berjalan. Realisasi anggaran diprediksi akan meningkat tajam pada bulan terakhir pelaksanaan.
“OPD yang serapannya rendah sebagian besar sudah berproses semua. Kita berharap di akhir Desember ada perubahan yang signifikan,” imbuhnya. Sebelumnya, rendahnya serapan anggaran menempatkan Bojonegoro dalam daftar 20 daerah dengan realisasi APBD terendah secara nasional, sekaligus yang terendah di Jawa Timur pada periode tersebut.
Ketua DPRD yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro, Abdulloh Umar, sempat menyampaikan kekhawatirannya terhadap pola penyerapan anggaran yang menumpuk di akhir tahun. Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi mengurangi kualitas pembangunan dan minim memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Kita sudah berkali-kali mengingatkan dan mendorong Pemkab agar segera mempercepat penyerapan program. Kalau serapan dikejar di akhir tahun, hasilnya tidak optimal dan tidak mendukung pertumbuhan ekonomi,” tegas Umar. (*)







