Pemkab Sidoarjo Targetkan Eliminasi TBC Tahun 2028 Melalui Kolaborasi Lintas Sektor

oleh -404 Dilihat
IMG 20241030 WA0051
Rakor Tim percepatan penanganan TBC di Sidoarjo.(ist)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menargetkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2028, lebih cepat dua tahun dari target nasional. Upaya ini dilakukan dengan menerapkan strategi pentahelix yang memperkuat kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, bukan hanya pemerintah, tetapi juga sektor swasta, organisasi masyarakat, pelaku usaha, akademisi, hingga media massa.

Dari data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo hingga Oktober 2024, sebanyak 4.871 orang telah ditemukan sebagai penderita TBC. Angka ini mencerminkan 84 persen dari estimasi total kasus TBC di Sidoarjo yang mencapai 5.823 orang. Dari jumlah tersebut, 92 persen atau 4.502 orang berhasil menjalani pengobatan.

Plt. Kadinkes Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina M.Kes, mengungkapkan keyakinan bahwa Kabupaten Sidoarjo dapat mencapai eliminasi TBC jika penemuan kasus mencapai 100 persen dari target, pengobatan TBC mencapai 90 persen, serta Terapi Pencegahan TBC (TPT) lebih dari 80 persen. “Untuk itu kita bekerja bersama antar lintas sektor untuk mencapai tujuan yang sama, berkomitmen bersama yaitu capai eliminasi di tahun 2028,” katanya disela kegiatan Rakor Tim Percepatan Penanggulangan TBC di Kabupaten Sidoarjo.

Dr. Lakhsmie juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dan lintas sektor dalam menanggulangi TBC. “Kami sadar bahwa peran masyarakat dan lintas sektor sangat penting dalam menanggulangi TBC. Oleh karena itu, kami mendorong partisipasi aktif semua pihak,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Sidoarjo, Heri Soesanto, menyampaikan bahwa untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2028, Sidoarjo telah menyusun enam strategi penanggulangan. Pertama, penguatan komitmen mendukung eliminasi nasional. Kedua, peningkatan akses layanan TBC yang berpihak pada pasien. Ketiga, optimalisasi upaya promosi dan pencegahan, termasuk pengobatan pencegahan TBC serta pengendalian infeksi.

Keempat, pemanfaatan hasil riset dan teknologi dalam skrining, diagnosis, dan tatalaksana TBC. Kelima, peningkatan peran serta lintas sektor. Keenam, penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan. “Keenam strategi tersebut sudah masuk dalam rencana aksi daerah (RAD) Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 hingga 2026,” ujar Heri, Rabu (30/10).

Pemkab Sidoarjo juga telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung program eliminasi TBC, termasuk penyuluhan kesehatan dan pelatihan kader TBC di tingkat desa. “Penting untuk dilakukan deteksi dini terutama di lingkup pesantren, universitas, maupun wilayah yang rentan TBC lainnya,” jelasnya.

Dinas Kesehatan Sidoarjo saat ini memiliki delapan alat pendeteksi virus TBC, yaitu Tes Cepat Molekuler (TCM) yang tersebar di delapan fasilitas kesehatan. Alat-alat ini berada di RSUD RT. Notopuro Sidoarjo, Puskesmas Krian, Puskesmas Porong, Puskesmas Sedati, Puskesmas Sukodono, Puskesmas Taman, Puskesmas Krembung, dan RSUD Siti Khodijah Sepanjang. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.