Penyeberangan Bali-Jawa Ditutup Saat Nyepi, Pemudik Diminta Sesuaikan Jadwal

oleh -275 Dilihat
IMG 20250224 WA0025
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo bersama Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin saat memberikan keterangan

KabarBaik.co – Libur Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025 bertepatan dengan puncak arus mudik Lebaran. Masyarakat yang hendak bepergian dari atau menuju Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, diimbau untuk menjadwalkan keberangkatan di luar tanggal tersebut.

Imbauan ini disampaikan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo bersama Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin usai rapat koordinasi persiapan Operasi Ketupatpada Minggu (23/2).

Heru Widodo mengatakan momen lebaran tahun ini memiliki tantangan tersendiri karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi intensif agar kelancaran perjalanan masyarakat dapat terjamin.

kabarbaik lebaran

“Koordinasi yang baik antara seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Polri, ASDP, hingga Kementerian Perhubungan, terus kami lakukan agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Heru.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Hindu yang merayakan Nyepi, ASDP akan menutup layanan penyeberangan dari Gilimanuk ke Banyuwangi dan sebaliknya pada 29 Maret 2025. Heru mengimbau masyarakat yang berencana melakukan perjalanan melintasi Selat Bali untuk membeli tiket di luar tanggal tersebut.

“Masyarakat yang ingin kembali ke Banyuwangi atau menyeberang ke Gilimanuk harap mengatur ulang jadwal keberangkatan mereka. Tidak ada layanan penyeberangan pada tanggal 29 Maret,” tegasnya.

Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, menambahkan bahwa rapat koordinasi ini merupakan bagian dari survei yang dilakukan Korlantas Polri untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat. Rapat tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Polda Bali dan Jasa Raharja.

“Rapat ini menjadi bagian dari survei guna memastikan kesiapan kita dalam menghadapi Operasi Ketupat. Ada beberapa catatan penting terkait kebijakan yang akan diterapkan, termasuk SKB (Surat Keputusan Bersama), pembatasan, dan pengaturan jam operasional penyeberangan,” jelas Komarudin.

Selain itu, pihaknya juga mencermati potensi lonjakan arus kendaraan akibat tingginya mobilitas masyarakat selama mudik. Ditambah lagi, informasi dari BMKG menyebutkan bahwa musim mudik kali ini bertepatan dengan transisi perubahan cuaca.

“Dengan pertumbuhan kendaraan yang cukup tinggi, kami memprediksi pola pergerakan masyarakat juga akan meningkat. Oleh karena itu, berbagai persiapan sarana dan prasarana terus kami lakukan guna menyempurnakan pengamanan Operasi Ketupat tahun ini,” tandasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.