KabarBaik.co – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur menetapkan masa siaga pengamanan kelistrikan Ramadan dan Idul Fitri 1446 H yang berlangsung dari 17 Maret hingga 11 April. General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan aman bagi masyarakat di wilayah Jawa Timur selama periode tersebut.
“Kami memproyeksikan beban puncak listrik pada Lebaran nanti mencapai 9.672 MW dengan daya mampu 9.670 MW. Saat ini, kami telah menyiapkan 4.972 personel yang terdiri dari 706 pegawai PLN dan selebihnya mitra kerja. Personel ini tersebar di 116 unit pelaksana dan 112 unit layanan pelanggan di seluruh Jawa Timur, termasuk Madura,” ujar Ahmad, Jumat Malam (21/3).
PLN juga mendirikan posko layanan kelistrikan di berbagai titik strategis, termasuk 148 lokasi rest area sepanjang Pantura dan jalan tol. Sebanyak 257 unit gardu bergerak (SKTM) telah disiapkan untuk mendukung layanan ini.
“Kami memastikan masyarakat yang beraktivitas maupun berlibur selama Ramadan dan Idul Fitri dapat menikmati kenyamanan tanpa gangguan listrik. Untuk mendukung ini, kami menyiapkan 366 mobil pelayanan teknik, 15 mobil crane, dan 383 kendaraan roda dua untuk reaksi cepat di lokasi yang sulit dijangkau kendaraan besar,” tambah Ahmad.
Ahmad juga menjelaskan bahwa ada penambahan posko dan lokasi gardu bergerak dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini untuk menjaga pasokan listrik di area objek vital dan mengantisipasi peningkatan aktivitas masyarakat.
“Beban puncak listrik tahun ini diproyeksikan naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat semakin meningkat, yang kami harapkan juga mencerminkan peningkatan kesejahteraan warga Jawa Timur,” pungkas Ahmad.
Dengan persiapan yang matang ini, PLN memastikan seluruh masyarakat Jawa Timur dapat merayakan Ramadan dan Idul Fitri dengan nyaman tanpa kekhawatiran terkait pasokan listrik.(*)
