Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Dirasakan Petani di Banyuwangi

oleh -107 Dilihat
bwi 7
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat berdialog dengan petani

KabarBaik.co – Program-program ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto, telah dirasakan oleh petani di Kabupaten Banyuwangi. Tidak hanya itu, program-program tersebut juga turut mendongkrak produksi pertanian di kabupaten yang dikenal menjadi salah satu lumbung pangan nasional tersebut.

Ini terungkap saat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berdialog bersama para petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), di area persawahan Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi.

Dalam dialog itu para petani mengaku lega karena saat ini tidak kesulitan pupuk. Selain itu harga gabah kering panen di pasaran terjaga, bahkan naik melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram.

“Alhamdulilah Ibu Bupati, di masanya bapak Presiden Prabowo yang sekarang pupuk lancar. Harga gabah juga tinggi. Hari ini harganya berkisar di Rp 7.300,” kata Buniman, perwakilan Gapoktan Desa Mangir.

Buniman menyebut, luas lahan pertanian di Desa Mangir mencapai 400 hektare. Potensi panennya sangat besar, dengan produktivitas sekitar 6 ton gabah per hektare atau sekitar 2.400 ton gabah dari keseluruhan panen.

Petani lainnya, Effendi dari Gapoktan dari Desa Gladag juga berterima kasih pada Ipuk karena desanya mendapat bantuan drone pertanian untuk penyemprotan lahan. Bantuan ini bermanfaat bagi petani karena menekan biaya operasional.

“Alhamdulillah berkat bantuan ibu, yang dulu petani kalau penyemprotan hama butuh waktu setengah hari, sekarang hanya 20 menit,” kata Effendi.

Effendi berterima kasih pada Ipuk, karena telah dibantu mendapat combine harvester mesin panen padi, sehingga proses panen menjadi lebih cepat dan mampu meningkatkan nilai ekonomis panen padi.

Ipuk bersyukur berbagai program ketahanan paik baik dari pemerintah pusat dan daerah telah dirasakan manfaatnya oleh para petani. Produksi pertanian di Banyuwangi juga terus terjaga bahkan meningkat.

“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan provinsi serta seluruh pihak yang terlibat. Ini semua juga berkat kerja keras dari para petani,” kata Ipuk.

Saat ini Banyuwangi suprlus padi dan masuk lima besar penyumbang padi terbesar di Jawa Timur. Produksi tanaman holtikultura seperti buah naga, jambu, dan lainnya juga meningkat. “Alhamdulillah produksi pertanian kita terus terjaga dan meningkat,” kata Ipuk.

Ipuk berkomitmen akan terus mendukung pertanian di Banyuwangi. Ipuk juga akan terus mengupayakan untuk memperluas bantuan alat-alat pertanian yang dibutuhkan petani, seperti rotary, combine harvester, dan lainnya.

Selain itu menurut Ipuk, Pemkab Banyuwangi juga berkomitmen untuk menguatkan sistem irigasi dan infrastruktur pertanian, mengoptimalkan distribusi pupuk dan benih unggul, mengolah hasil panen agar bernilai tambah melalui hilirisasi dan diversifikasi pangan, serta mendorong mekanisasi dan digitalisasi pertanian.

Ditambahkan Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, hasil panen petani cukup melimpah meski sempat terkendala hama. Faktor cuaca kemarau yang masih diselingi hujan membuat ketersediaan air tetap terjaga.

“Secara keseluruhan produksi beras Banyuwangi hingga saat ini masih surplus,” ujar Ilham.

Dalam periode Januari–Mei 2025, produksi beras Banyuwangi mencapai 228 ribu ton. Kebutuhan masyarakat Banyuwangi pada periode itu sekitar 68 ribu ton, sehingga mencatat surplus lebih dari 159 ribu ton beras.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.