KabarBaik.co- Hari Rabu terakhir di bulan Safar dikenal dengan istilah Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan. Pada tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 4 Setpember. Beberapa daerah, terutama di wilayah Jawa, memiliki tradisi menghadapi Rebo Wekasan tersebut. Termasuk di Kabupaten Gresik, tepatnya di Desa Suci, Kecamatan Manyar.
Dikutip dari NU Online (27/9/2024), sebagian orang meyakini bahwa Rebo Wekasan sebagai hari turunnya bala (bencana/musibah). Namun, soal keyakinan itu, ulama berbeda pendapat. Ada yang memang meyakini, dan sebagian ulama lainnya tidak. Di antara ulama yang meyakini turunnya bala ini ialah Syaikh Abdul Hamid Quds.
Syaikh Abdul Hamid Quds adalah seorang ulama yang lahir di Makkah, pada 1277 H/1861 M. Ia disebut sebagai selah seorang di antara ulama yang layak mendapat julukan al-musnid, ulama yang mempunyai banyak jalur sanad periwayatan keilmuan dalam bidang hadis atau lainnya.
Di dalam kitab Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur, Syaikh Abdul Hamid Quds mengatakan bahwa di hari Rabu Wekasan itu, ada 320 ribu bala yang turun untuk setahun.
Karena itu, sebagai upaya untuk mencegah agar tidak terkena bala itu, sebagian ulama menganjurkan untuk melaksanakan salat sunnah empat rakaat. Namun, dengan syarat bukan niat untuk salat Rebu Wekasan, melainkan diniatkan sebagai salat sunnah mutlak.
Adapun tata cara melaksanakan salat sunnah saat Rebu Wekasan meliputi lima hal sebagaimana berikut:
1. Niat salat sunnah mutlak dua rakaat
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat salat sunnah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Setelah membaca Alfatihah, baca Surat AlKautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, AlFalaq dan AnNas sekali setiap rakaat.
3. Lakukan salat sebagaimana biasanya dua rakaat.
4. Setelah salam, membaca doa.
5. Salat sunnah mutlak dua rakaat ini dilakukan dua kali.
Sebagai informasi, pelaksanaan salat ini sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT agar dijaga dari segala bahaya selama setahun.