KabarBaik.co – RSUD dr Soedomo Trenggalek memberikan tanggapan setelah mendapat kritik dari masyarakat terkait ketiadaan akses pintu darurat bagi pasien gawat darurat. Warga menilai sulitnya akses ini berdampak pada pelayanan bagi pasien yang membutuhkan penanganan segera.
Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono, menjelaskan bahwa terdapat dua gerbang di area parkir belakang rumah sakit. “Ada dua gate, satu untuk pintu masuk dan satu lagi untuk pintu keluar,” jelas Sujiono dalam sambungan telepon, Selasa (29/10).
Menurut Sujiono, ambulans yang masuk dengan keadaan darurat akan secara otomatis membuka gerbang, karena sirene atau lampu darurat yang aktif akan mendeteksi dan membuka pintu. “Kalau ambulans dengan emergency, pintu akan terbuka otomatis karena ada sirine atau lampu yang terdeteksi,” tambahnya.
Namun, bagi warga yang membawa pasien darurat menggunakan kendaraan pribadi, situasi ini memang berbeda. Sujiono mengakui bahwa sulit mendeteksi kendaraan tersebut tanpa tanda khusus. “Jika membawa mobil pribadi, gunakan lambaian tangan atau lampu hazard agar pintu bisa terbuka otomatis,” jelasnya.
Jika kode seperti lambaian tangan atau lampu hazard digunakan, gerbang akan terbuka otomatis. “Selain itu, jika ada antrean di pintu masuk, kami akan membuka gate keluar untuk mempermudah akses pasien darurat,” katanya.
Menanggapi usulan warga agar ada pintu khusus tanpa palang bagi keadaan darurat, Sujiono mengapresiasi ide tersebut namun menyebut perlu kajian lebih mendalam. “Palang memiliki fungsi keamanan, utamanya untuk mencegah potensi kehilangan motor atau barang lainnya,” tandasnya.
Sujiono juga menegaskan pihak RSUD akan terus mengevaluasi fasilitas dan pelayanan rumah sakit. “Kami mohon maaf dan berterima kasih atas masukan dari masyarakat. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami ke depannya,” tutupnya. (*)