Sampah Menumpuk di Belakang Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Ini Tanggapan Ketua KSM

oleh -593 Dilihat
WhatsApp Image 2024 09 07 at 15.03.39
Ketua KSM Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Didin Dariyanto. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Menumpuknya sampah hingga menyebabkan bau disertai lalat membuat pedagang dan pengunjung tidak nyaman di Pasar Induk Among Tani di Kota Batu. Apalagi titik zona 2 Pasar Induk Among Tani berdekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara.

Ketua Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Didin Dariyanto menyatakan, sebenarnya sampah yang menumpuk sudah diangkut secara berangsur-angsur.

“Tentunya kita juga ingin pasar ini bersih. Tetapi, kita juga butuh support dari pedagang karena lapak pedagang ini di pasar yang punya sampah masing-masing,” kata Didin, Sabtu (7/9).

Saat ini, lanjut Didin, pengelolaan sampah di Pasar Induk Among Tani Kota Batu dilakukan secara mandiri. Namun, tidak semua pedagang memberikan iuran yang salah satu tujuannya untuk membayar petugas kebersihan. “Karena ada beberapa pedagang yang keberatan,” ujar Didin.

Menurut Didin, pihaknya melakukan pendekatan dan sosialisasi secara terus menerus kepada para pedagang sebagai langkah pengelolaan sampah secara mandiri. ”UPT Pasar Induk juga harus sosialisasi terkait iuran sampah. Karena kalau tidak, pedagang berprasangka buruk ke KSM,” ujar dia.

Disinggung soal besaran iuran pengelolaan sampah dari pedagang, Didin menyebutkan hanya Rp 1.000 rupiah untuk zona kering dan Rp 1.500 rupiah untuk zona basah. “Yang jelas kita minimalisir supaya pedagang sendiri tidak terlalu berat. Semua kebutuhan pengelolaan sampah juga kita lakukan seminim mungkin,” jelas Didin. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.