KabarBaik.co – Menumpuknya sampah hingga menyebabkan bau disertai lalat membuat pedagang dan pengunjung tidak nyaman di Pasar Induk Among Tani di Kota Batu. Apalagi titik zona 2 Pasar Induk Among Tani berdekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara.
Ketua Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Didin Dariyanto menyatakan, sebenarnya sampah yang menumpuk sudah diangkut secara berangsur-angsur.
“Tentunya kita juga ingin pasar ini bersih. Tetapi, kita juga butuh support dari pedagang karena lapak pedagang ini di pasar yang punya sampah masing-masing,” kata Didin, Sabtu (7/9).
Saat ini, lanjut Didin, pengelolaan sampah di Pasar Induk Among Tani Kota Batu dilakukan secara mandiri. Namun, tidak semua pedagang memberikan iuran yang salah satu tujuannya untuk membayar petugas kebersihan. “Karena ada beberapa pedagang yang keberatan,” ujar Didin.
Menurut Didin, pihaknya melakukan pendekatan dan sosialisasi secara terus menerus kepada para pedagang sebagai langkah pengelolaan sampah secara mandiri. ”UPT Pasar Induk juga harus sosialisasi terkait iuran sampah. Karena kalau tidak, pedagang berprasangka buruk ke KSM,” ujar dia.
Disinggung soal besaran iuran pengelolaan sampah dari pedagang, Didin menyebutkan hanya Rp 1.000 rupiah untuk zona kering dan Rp 1.500 rupiah untuk zona basah. “Yang jelas kita minimalisir supaya pedagang sendiri tidak terlalu berat. Semua kebutuhan pengelolaan sampah juga kita lakukan seminim mungkin,” jelas Didin. (*)