KabarBaik.co – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyambut baik usulan Wisata Safari Night di Taman Nasional Baluran dari Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang melakukan kunjungan pada Senin (14/7).
Dalam kunjungan tersebut, Menhut bersama Bupati Situbondo dan Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah menjajal pengalaman safari malam atau safari night di kawasan konservasi tersebut.
Bupati Rio mengaku senang bisa mendampingi Menteri Raja Juli Antoni dalam kegiatan malam hari tersebut.
Ia menyebut pengalaman melihat langsung kehidupan satwa di malam hari merupakan pengalaman pertamanya.
“Senang sekali kedatangan Menteri, jalan-jalan kita malam-malam, ini pengalaman pertama saya. Tadi saya agak surprise lihat rusa, matanya udah kayak perumahan begitu,” ujar Rio.
Ia menyambut baik ide safari malam dan menyatakan akan mengembangkan konsep tersebut bersama Kementerian Kehutanan.
“Muncul ide dari Pak Menteri safari night, bagus itu. Tapi bikin eksklusif, bukan niche tourism,” ucapnya.
Ia berharap, usulan dari Menhut tersebut bisa segera teralisasi dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.
Sementara itu Menhut Raja Juli Antoni mengaku senang bisa melakukan kunjungan ke TN Baluran di Situbondo tersebut, apalagi ada pengalaman melihat satwa liar di malam hari menjadi daya tarik tersendiri.
“Safari night ini potensi menarik wisatawan karena unik dan belum pernah ada juga di Indonesia,” katanya.
“Ini kali pertama kita ini melakukan safari night, malam hari bisa melihat rusa, melihat kerbau dan satwa lain di malam hari. Selain memang tujuannya konservasi, saya kira nanti dengan Pak Bupati kita bisa kembangkan ekowisata, ekotourism,” imbuhnya.
Menhut menekankan bahwa pengembangan ekowisata di Baluran tetap harus mengutamakan pelestarian alam, namun tetap bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Kita tetap jaga alamnya tapi masyarakat juga akan mendapatkan impact-nya dari ekowisata yang akan kita coba kembangkan bersama Pak Bupati,” tutupnya.
Diketahui, Balai TN Baluran menginformasikan bahwa populasi satwa liar di kawasan itu cukup besar, seperti rusa lebih dari 3.000 ekor, banteng sekitar 200 ekor, macan tutul sekitar 30 ekor, serta banyak burung merak. (*)