KabarBaik.co – Kota Pahlawan kembali diramaikan dengan kemeriahan Surabaya Vaganza yang ke-18. Event tahunan yang menjadi ikon pariwisata Kota Surabaya itu berlangsung meriah, Minggu (25/5), dengan menampilkan parade bunga dari 43 tim peserta. Tahun ini, tema yang diusung adalah The Magical of Folktales, atau keajaiban cerita rakyat.
Tema tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, cerita rakyat adalah bagian dari identitas dan sejarah daerah yang harus terus dilestarikan.
“Surabaya dan seluruh wilayah, pasti memiliki cerita rakyat dan dongeng di wilayahnya. Maka hari ini kita harus bisa mengingat cerita rakyat itu. Bagaimana berdirinya Surabaya dan siapa Pahlawan Surabaya,” ujarnya.
Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang rute parade, mulai dari Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan hingga Balai Kota. Peserta parade menampilkan beragam kreasi kendaraan hias dengan nuansa cerita rakyat dari berbagai daerah. Suasana makin semarak dengan iringan musik dan kostum tematik yang memukau.
Eri menyebut, tema cerita rakyat bukan hanya sekadar hiburan. Ia ingin generasi muda terinspirasi dan menggali kembali nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah-kisah tersebut.
“Dengan menunjukkan nilai-nilai moral yang mendidik dan menginspirasi bagi kita semuanya,” tambahnya.
Kota Surabaya, kata Eri, dikenal sebagai Kota Pahlawan karena semangat perjuangan warganya. Hal itu yang menurutnya menjadi ciri khas dan kekuatan kota ini dalam menjaga nilai kebajikan dan gotong royong.
“Saya yakin, semua yang hadir ini akan semakin memiliki cinta kepada Kota Surabaya. Dan tentunya akan menunjukkan bahwa inilah ciri khas kota Surabaya yang selalu memberikan yang terbaik bagi kotanya tanpa mengatakan saya yang paling baik dan tanpa mengatakan saya yang paling berjasa,” jelasnya.
Ia pun berharap melalui Surabaya Vaganza, semangat cinta terhadap sejarah dan budaya daerah makin tertanam dalam diri masyarakat, terutama kalangan muda.
“Mari kita bangun Surabaya dengan komitmen dengan terus menjaga guyub rukun dan tali silaturahmi. Serta menjaga kekeluargaan ila yaumul qiyamah,” pungkasnya.(*)