Terpencil, SDN di Pulau Bawean Gresik Ini Cuma Dapat 4 Siswa Baru, Tahun Depan Hanya 2

oleh -6927 Dilihat
0d80cdba 2dfc 46cd 885d ed81ffaa6396
Empat siswa baru di UPT SDN 331 Gresik, Dusun Plosoasem, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Hiruk pikuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Gresik sudah rampung. Bahkan, Senin (15/7) sudah mulai hari pertama masuk sekolah dan kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Jika di wilayah Gresik kota banyak sekolah kebanjiran siswa baru. Berbeda halnya dengan kondisi yang dialami UPT SDN 331 Gresik di Dusun Poloasem, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik.

Tahun ajaran baru 2024/2025 ini, UPT SDN 331 Gresik hanya menerima empat siswa baru. Miris. Sekolah di pelosok Pulau Bawean itu kekurangan siswa. Bahkan kondisi tersebut sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Kini, di UPT SDN 331 Gresik total memiliki 17 siswa mulai dari kelas 1-6. Sangat sedikit dibandingkan rombongan belajar (rombel) di sekolah wilayah kota yang bisa mencapai 30 siswa perkelasnya.

Baca juga:  Gondol Uang Setoran Rp 97 Juta, Sales Asal Surabaya Ditangkap Polisi di Gresik

Masalah pelik ini diakui bukan hal baru oleh Kepala UPT SD Negeri 331 Gresik, Safiyanah. Setiap tahun pihaknya memang menerima siswa baru dengan jumlah yang sangat sedikit. Tahun 2023 lalu ada lima siswa baru.

“Tahun ini untuk siswa baru kelas 1 insyaallah ada 4 anak,” tuturnya kepada awak media, baru-baru ini. Artinya lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Safiyanah menyebut, lokasi sekolah yang terpencil menjadi faktor utama rendahnya penerimaan siswa baru di UPT SDN 331 Gresik. Lebih-lebih, Dusun Posoasem hanya dihuni oleh 22 keluarga.

Dusun tersebut berada di balik sebuah gunung tinggi. Jauh dari keramaian dan kampung-kampung lain. Sehingga yang sekolah di UPT SDN 331 Gresik hanya anak-anak Dusun Poloasem saja. Alhasil, kondisi kekurangan siswa setiap PPDB ini nyaris tidak ada solusi.

Baca juga:  Sukseskan Transisi Energi, Petrokimia Gresik Dorong Konversi Motor BBM Jadi Motor Listrik

Masih menurut Sofiyanah, UPT SDN 331 Gresik menjadi sekolah dengan siswa paling sedikit di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. “Total ada 17 siswa dengan 10 guru,” ungkapnya lagi.

Setiap tahun siswa baru di sekolah ini bisa dihitung dengan jari. Meskipun di wilayah ini tidak ada sekolah saingan atau lembaga swasta lain. Lokasi yang terpencil dan minimnya jumlah penduduk menjadi penyebabnya.

Safiyanah bercerita bahwa UPT SDN 331 Gresik dulu pernah menerima 60 siswa baru saat PPDB. Kala angka kelahiran masih sangat tinggi dan belum ada program Keluarga Berencana (KB).

Sebelum hadirnya UPT SDN 331 Gresik, anak-anak Dusun Poloasem awalnya bersekolah di SDN 1 Daun. Tentu bukan jarak yang dekat. Bahkan harus ditempuh dengan perjalanan menaiki bukit. Akibatnya, tingkat pendidikan tergolong rendah pada masa itu. Karena banyak yang tidak sekolah.

Baca juga:  Asal Gresik, Ini Identitas 1 Korban Tewas Tertimpa Rumah Kontainer Pertamina, 7 Nelayan Masih Hilang

Hingga akhirnya dibangunlah UPT SDN 331 Gresik tersebut. Pada masa awal berdiri, antusiasme warga sangat luar biasa, bahkan mereka rela menjual tanahnya sukarela dengan harga murah agar bisa didirikan sekolah.

Kedepan, pihaknya pun sudah memprediksi berapa jumlah siswa baru pada tahun 2024 yang diterima UPT SDN 331 Gresik. “Kami lihat kemungkinan ada dua siswa baru tahun depan,” tandas Sufiyanah.

Prediksi ini bukan tak berdasar. Dusun Poloasem, Desa Daun tidak memiliki sekolah PAUD atau TK. Akhirnya UPT SDN 321 Gresik  juga ikut membantu anak-anak yang berumur 3 tahun untuk belajar sesuai umurnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.